Jalur Pacet-Cangar Beroperasi Selama 3 Hari, BPBD Jatim Sebut Tidak Ada Peristiwa Menonjol

Jalur Pacet-Cangar Beroperasi Selama 3 Hari, BPBD Jatim Sebut Tidak Ada Peristiwa Menonjol

Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto (tiga kiri) bersama forkopimda Jatim dan Kabupaten Mojokerto saat meninjau lokasi longsor di jalur Pacet-Cangar, Senin 21 April 2025.-Humas BPBD Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Jalur Pacet-Cangar di Kabupaten Mojokerto kembali dibuka secara terbatas pada Rabu, 23 April 2025 lalu. Selama 3 hari operasional, Pemprov Jatim memantau ketat jalur tersebut.

Jalur pariwisata terkenal di Jatim tersebut memang sempat ditutup akibat longsor yang menelan korban jiwa pada 3 April 2025 lalu. Kini jalur tersebut bisa dilewati mulai pukul 05.00 pagi hingga 18.00 petang. 

Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Jatim Gatot Soebroto mengatakan, selama tiga hari jalur itu dibuka, tidak ada peristiwa yang menonjol terjadi di sana. Semuanya berjalan dengan normal. 

Alhamdulillah selama dibuka, belum ada tanda-tanda kejadian menonjol di wilayah tersebut. Semua aman terkendali. Tetapi, kita tetap antisipasi. Tidak lengah," kata Gatot kepada Harian Disway Sabtu, 26 April 2025.

BACA JUGA:Jalur Pacet-Cangar Dibuka Terbatas Mulai Hari Ini, Simak Jadwalnya!

Ia memastikan, arus lalu lintas di jalur tersebut pun lancar. Meski demikian, tim BPBD masih melakukan finishing terhadap beberapa sarana dan prasarana kelengkapan jalan. Seperti, guide drill dan rambu-rambu himbauan maupun larangan di enam titik Jalur Pacet - Cangar. Hal itu dilakukan untuk keamanan pengguna jalan.

“Perlu menjadi perhatian masyarakat pengguna jalan. Mereka harus tetap antisipasi saat melintas di sana. Harus berhati-hati. Karena di lokasi longsor masih ada beberapa kegiatan perbaikan,” katanya.

Gatot mengungkapkan, untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025, BPBD Jatim juga melaksanakan penanaman pohon dan rumput vetiver di sejumlah area lereng di Cangar. 

“Kegiatan ini untuk mendukung pemulihan area Cangar yang kemarin sempat longsor. PB itu dilakukan mulai dari penghijauan dengan penanaman pohon dan menebar bibit pohon. Hingga simulasi menghadapi bencana gempa dan tsunami,” tegasnya.

BACA JUGA:Jalur Pacet-Cangar Dibuka Terbatas Besok, 23 April 2025!

Selain di lokasi tersebut, kegiatan serupa juga dilakukan di Bangkalan. Di sana dilakukan edukasi dan PB kepada santri pondok pesantren. Di Trenggalek juga digelar Festival Gempi (simulasi gempa dan tsunami). Lumajang dengan penanaman pohon. Dan Blitar digelar sosialisasi PB dan penanaman pohon.

"Ini juga dilakukan, untuk mengingatkan warga, agar pada saat terjadi bencana, apa yang harus mereka lakukan," imbuhnya.

Selain itu, sebagai bentuk mitigasi bencana, BPBD Kabupaten Kota dan juga BPBD Provinsi, akan melakukan uji terhadap early warning system (EWS) yang telah dipasang di sejumlah titik. 

"Apakah masih berfungsi apa tidak. Ini untuk melihat, apakah peralatan yang dipasang di lapangan, bisa berfungsi dengan baik dan bisa dimanfaatkan oleh warga," tuturnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: