Laporan Haji dari Makkah (12): Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma'la, Ingin Diakui Jadi Santri

Laporan Haji dari Makkah (12): Ziarah ke Makam Mbah Moen di Ma'la, Ingin Diakui Jadi Santri

Batu nisan makam Mbah Moen di Ma'la, Makkah.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-

Makam Ma’la tidak asing bagi umat Islam di dunia. Di sanalah bersemayam istri pertama Rasulullah SAW, Sayyidah Khadijah, beserta anak dan keluarganya. Ma’la makin punya tempat khusus bagi peziarah asal Indonesia karena juga jadi tempat peristirahatan terakhir KH Maimoen Zubair.

Tangis Ahmad Riskan Habibi pecah begitu tiba di makam Sayyidah Khadijah di Ma’la. Kedua tangannya memegang erat pagar besi makam tersebut.

Kepalanya melongok ke depan, air mata yang berderai tak bisa tertahan saat melihat hamparan tanah cokelat di balik pagar.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (11): Sibuknya Petugas Seksus Haram, Layani Puluhan Lansia Tiap Hari

Jamaah haji asal Banjarmasin itu memang rutin membaca manaqib Sayyidah Khadijah di tanah air. Ia ingin memenuhi anjuran Rasulullah SAW. 

“Kata beliau, siapa saja orang yang cinta kepada istri beliau maka akan dicintai juga oleh beliau. Jadi, sayang kalau ke Tanah Suci nggak ke sini,” jelas lelaki 42 tahun itu saat ziarah ke Ma’la pada Kamis, 22 Mei 2025, pukul 17.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (10): Menilik Persiapan KKHI Jelang Puncak Haji

Selain itu, tentu Riskan tak lupa ‘sowan’ ke Mbah Moen–sapaan karib KH Maimoen Zubair. Lokasinya di makam nomor 151, baris keempat. Jaraknya cuma sekitar 50 meter dari makam Sayyidah Khadijah menuju pintu keluar.

Riskan datang seorang diri ke Ma’la. Jarak Ma’la juga tak jauh dari Masjidilharam. Hanya sekitar 1 km di sisi utara Kakbah.

Ia bermodal Google Maps sebagai penunjuk arah. Cukup menggunakan moda transportasi Bus Shalawat dijamin tak kesasar. Tinggal turun di Terminal Syib Amir lalu jalan kaki tak sampai 500 meter.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (9): Masjid Tan’im, Tempat Favorit Miqat untuk Umrah Sunnah

“Mbah Moen memang ulama terkenal dari Jawa. Kita bahkan yakin beliau salah satu waliyullah,” terang lelaki 42 tahun itu. Ya, Mbah Moen wafat pada 6 Agustus 2019, pukul 04.17 Waktu Arab Saudi (WAS) di Rumah Sakit An Noer, Makkah, karena sakit. 

Anda sudah tahu, dua tahun lalu, makam Mbah Moen sebenarnya dibongkar oleh pengelola makam. Biasanya setiap 3-4 tahun, makam di Ma'la dibongkar. Untuk diisi jenazah lainnya. 

BACA JUGA:Laporan dari Makkah (8): Kuota Safari Wukuf Ditambah, Mudahkan Lansia dan Difabel

Namun, saat dibongkar, jasad Mbah Moen masih utuh. Kebijakan pemerintah Arab Saudi, bila jasad masih utuh, makam tidak akan dibongkar, Maka, sampai sekarang jasad Mbah Moen masih berada di kompleks pemakaman Ma'la.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: