Dirjen PHU Imbau Petugas Haji Tetap Fokus dan Tidak Terpengaruh Isu Medsos

Dirjen PHU Imbau Petugas Haji Tetap Fokus dan Tidak Terpengaruh Isu Medsos

Dirjen PHU minta petugas haji tetap fokus layani jemaah dan tidak terpengaruh isu yang beredar di media sosial.-Media Center Haji 2025-

HARIAN DISWAY - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief mengingatkan seluruh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah.

Ia meminta para petugas agar tidak mudah terpengaruh oleh berbagai isu yang berkembang di media sosial.

Pernyataan tersebut ia sampaikan secara langsung kepada Media Center Haji (MCH). Hal ini dilakukan sesaat setelah dirinya tiba dari Tanah Air di Bandara King Abdulaziz International, Jeddah, Arab Saudi, pada Jumat 23 Mei 2025 petang.

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (13): Wakaf Habib Bugak Mengalir selama 2 Abad

“Saya minta moral petugas jangan turun, tetap kerja keras dan jangan termakan isu,” pesan Hilman Latief.

Ia menambahkan pentingnya menjaga mental dan semangat dalam menjalankan tugas. Menurutnya, proses pelayanan kepada jamaah haji masih panjang.

Hilman mengingatkan bahwa puncak kegiatan belum terjadi dan akan berlangsung sekitar dua minggu lagi.

BACA JUGA:Menjelang Wukuf, Ini Imbauan Penting untuk Jamaah Haji Perempuan

“Ada masalah selesaikan, ada sesuatu yang salah, kita klarifikasi, mentalnya harus terbangun. Ini baru sepertiga pekerjaan. Puncaknya masih dua minggu lagi. Mudah-mudahan kita konsisten dan diberikan kemudahan,” sambung Hilman.

Terkait dengan persiapan pelaksanaan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), Hilman menegaskan bahwa proses persiapan terus dilakukan secara maksimal.

Ia menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan saksama, terutama terkait data jamaah yang mengalami perubahan di lapangan.

BACA JUGA:Air Mata Aman Kaisuku di Makkah, Perjalanan Haji yang Tak Pernah Ia Duga

Hilman menjelaskan bahwa saat ini ada pergeseran data jamaah yang harus ditangani dengan cermat.

Data seperti jumlah jamaah di hotel, nomor maktab, lokasi di Arafah, serta layanan dari perusahaan penyedia (syarikah) perlu dikumpulkan kembali secara akurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: