Nomophobia: Fenomena Kecemasan Tanpa Ponsel di Zaman Modern

Nomophobia: Fenomena Kecemasan Tanpa Ponsel di Zaman Modern

Nomophobia adalah kecemasan berlebihan saat jauh dari ponsel, yang kini semakin umum dialami di tengah ketergantungan digital. -Best Life Online-Pinterest

Melatih diri untuk tidak selalu bergantung pada ponsel dapat membantu mengurangi rasa cemas dan memperbaiki kualitas hidup. Penting juga untuk mengisi waktu luang dengan aktivitas offline yang menyenangkan, seperti membaca buku, olahraga, atau berkumpul dengan orang terdekat.


Membaca buku dapat menjadi alternatif untuk mengalihkan perhatian dari ketergantungan menggunakan ponsel. -Freepik-Pinterest

Kegiatan ini membantu mengalihkan perhatian kita dari ponsel dan membangun kembali hubungan sosial yang lebih nyata. Dengan begitu, kebutuhan emosional dan psikologis tidak hanya terpenuhi melalui dunia maya.

BACA JUGA: Sisi Psikologis Mengapa Manusia Cenderung Tidak Menyukai Perubahan

Selain itu, dukungan keluarga dan lingkungan sangat dibutuhkan untuk membantu seseorang yang mengalami nomophobia. Mereka dapat memberikan pengertian agar ponsel tidak menjadi satu-satunya sumber kenyamanan.

Bila diperlukan, bantuan dari psikolog atau konselor juga bisa menjadi langkah tepat untuk mengatasi kecemasan ini secara tuntas. Fenomena nomophobia sebenarnya menjadi cermin perubahan sosial yang terjadi di era digital.

Ketergantungan pada teknologi kini semakin menguat, namun sekaligus menimbulkan tantangan besar dalam menjaga keseimbangan hidup. Kesadaran akan pentingnya kontrol diri dan batasan penggunaan ponsel adalah kunci agar kita tidak menjadi korban ketakutan yang tidak perlu.

BACA JUGA: Civilphobia, Mengenal Fenomena Takut Kritik di Era Demokrasi

Dengan memahami nomophobia, kita bisa mulai mengambil langkah bijak dalam menggunakan teknologi tanpa kehilangan kendali atas diri sendiri. Ponsel memang alat yang sangat membantu, tetapi kesejahteraan mental dan hubungan sosial tetap harus diutamakan agar membawa dampak positif bagi kualitas hidup di masa depan. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: