Luca Marini Kecelakaan di Suzuka, Honda Siapkan Iker Lecuona untuk GP Aragon?

Luca Marini, pembalap tim Honda HRC Castroll saat di dalam garasi tim pada Race Weekend GP-Silverstone, 25 Mei 2025--Twitter Lambe Rasing @LambeRacing
HARIAN DISWAY - Luca Marini mengalami kecelakaan hebat saat menjalani uji coba motor CBR1000RR-R di Sirkuit Suzuka, Jepang. Cedera serius yang dideritanya bukan hanya mengancam keikutsertaannya di balapan ketahanan Suzuka 8 Jam, tetapi juga masa depannya di sisa musim MotoGP 2025 bersama Honda HRC Castrol.
Setelah menyelesaikan seri ketujuh MotoGP 2025 di Silverstone akhir pekan lalu, Luca Marini (Honda HRC Castrol) langsung terbang ke Jepang untuk mengikuti sesi uji coba di Sirkuit Suzuka.
Uji coba ini merupakan bagian dari persiapan Honda menjelang ajang balap ketahanan bergengsi, Suzuka 8 Jam, yang akan digelar saat jeda musim panas.
Marini dijadwalkan menjalani tes selama tiga hari mulai Selasa, 27 Mei 2025, dengan menggunakan motor Honda CBR1000RR-R. Ia akan mewakili tim Honda HRC bersama Johann Zarco dan Takumi Takahashi.
Hari pertama uji coba berlangsung lancar tanpa kendala. Namun, pada hari kedua, sesi harus dihentikan akibat insiden keras yang dialami Marini.
Ia mengalami cedera serius, termasuk dislokasi pinggul kiri, kerusakan ligamen lutut kiri, fraktur pada tulang dada (sternum), patah tulang selangka kiri (klavikula), dan pneumotoraks di sisi kanan paru-paru.
BACA JUGA:Honda Uji Swing-Arm Karbon Baru di GP Silverstone, Solusi Masalah RC213V?
BACA JUGA:Zarco Taklukkan Getaran RC213V, Honda Naik Kelas!
Belum ada informasi detail mengenai kronologi kecelakaan. Namun, pihak tim memastikan bahwa Marini segera dilarikan ke rumah sakit setempat dan saat ini kondisinya telah dinyatakan stabil oleh tim medis. Untuk mendukung proses observasi dan pemulihan yang lebih akurat, Marini akan tetap dirawat di Jepang.
Ia baru akan dipulangkan setelah dinyatakan layak untuk bepergian oleh tim dokter.
Cedera ini dipastikan berdampak besar terhadap partisipasinya dalam MotoGP 2025 maupun balapan ketahanan Suzuka 8 Jam. Sampai saat ini, belum ada jadwal pasti mengenai kapan Marini bisa kembali membalap. Honda Racing Corporation (HRC) diperkirakan akan memberikan pembaruan resmi terkait kondisi sang pembalap dalam beberapa hari ke depan.
Marini sejauh ini memang mengalami musim yang sulit di MotoGP bersama RC213V. Ia berharap bisa menemukan momentum positif lewat balapan ketahanan di Suzuka, namun insiden ini menjadi pukulan telak dalam musim yang sudah penuh tantangan, terutama mengingat statusnya sebagai sepupu legenda MotoGP, Valentino Rossi.
BACA JUGA:Revolusi Besar Yamaha MotoGP: Bagnaia, Bastianini & Toprak dalam Radar!
BACA JUGA:Pedro Acosta Luapkan Frustrasi: RC16 2025 Belum Kompetitif di MotoGP Silverstone
Wildcard vs Pembalap Pengganti di MotoGP
Sebagai tambahan informasi, perlu dibedakan antara pembalap wildcard dan pembalap pengganti. Pembalap wildcard biasanya digunakan oleh pabrikan untuk menguji motor baru atau memberikan kesempatan kepada test rider.
Berdasarkan regulasi konsesi MotoGP 2025, Honda termasuk dalam kategori D, yang hanya mendapat jatah 6 wildcard dalam satu musim, dengan maksimal 3 penampilan sebelum jeda musim panas.
Sementara itu, pembalap pengganti ditunjuk ketika pembalap utama absen karena cedera atau kondisi medis lain. Dalam kasus ini, Honda HRC Castrol diperkirakan akan menunjuk Iker Lecuona, pembalap utama HRC di World Superbike (WorldSBK) 2025, untuk menggantikan Marini baik di GP Aragon maupun balapan ketahanan Suzuka 8 Jam.
Sebagai catatan, pada MotoGP 2024 lalu, tim Yamaha Monster Energy pernah memanggil Remy Gardner—pembalap Yamaha PATA Racing di WorldSBK—sebagai pengganti Alex Rins yang cedera di GP Sachsenring. Gardner juga sempat tampil sebagai wildcard di GP Motegi menggantikan Cal Crutchlow yang saat itu sedang cedera.
BACA JUGA:Musuh yang Kalahkan Quartararo di GP Inggris: Ride Height Device Terkunci!
BACA JUGA:Marco Bezzecchi Juara MotoGP Silverstone 2025, Quartararo Gagal karena Masalah Teknis
Dengan preseden tersebut, langkah Honda menunjuk Lecuona sebagai pengganti Marini dinilai masuk akal, baik dari sisi teknis maupun pengalaman. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: