55 Tahun Persahabatan, Perayaaan Bakcang dan Temu Kangen Alumni YP Trisila di Surabaya

55 Tahun Persahabatan, Perayaaan Bakcang dan Temu Kangen Alumni YP Trisila di Surabaya

Bakcang ketan dengan isian jamur ikan dan rempah rempah. -Guslan-HARIAN DISWAY

SUARA MERDEKA SURABAYAPada 1 Juni 2025, sebuah momen penuh nostalgia tercipta. Para alumni YP Trisila dari angkatan 1970 hingga 2025 berkumpul dalam acara bertajuk “Perayaan Bakcang dan Temu Kangen 55 Tahun Persahabatan”.

Acara itu diselenggarakan di Layar Seafood Restaurant, Manyar, Surabaya, sebagai pengisi akhir pekan yang berkesan.

Pertemuan itu bukan sekadar reuni biasa. Melainkan menjadi simbol perjalanan panjang, kisah masa kecil, dan tali persaudaraan yang tetap terjalin erat. Meskipun waktu telah membawa mereka ke berbagai penjuru dunia.

BACA JUGA:Bukber dan Pergeseran Makna, Dari Reuni Teman Lama hingga Ajang Pamer

Bertepatan dengan perayaan Festival Bakcang, acara itu menghadirkan perpaduan harmonis antara tradisi Tionghoa dan semangat kebersamaan lintas generasi.


Wanto Tandia Inisator Acara Temu Kangen alumni YP Trisila di Resto Seafood Layar jl. Manyar Surabaya. -Ananda Tiyas Safina-HARIAN DISWAY

"Acara reuni YP Trisila yang sekaligus bertepatan dengan Hari Bakcang ini merupakan momen untuk berkumpul bersama keluarga. Membangkitkan rasa kebersamaan setelah 55 tahun tidak berjumpa," ujar Wanto Tandya, penggagas acara sekaligus alumni YP Trisila.

Wanto Tandya, inisiator acara yang digelar di Resto Seafood Layar, Manyar, Surabaya, menjelaskan bahwa acara itu juga menghadirkan kuliner khas Bakcang sebagai bagian dari perayaan.

BACA JUGA:Gfriend Akan Reuni 16 Januari 2025, Source Music Konfirmasi Anniversary ke-10

Sebanyak 200 bakcang disiapkan. Termasuk 5 bakcang berukuran jumbo seberat 2,5 kilogram yang dimasak selama 10 jam.

“Bakcang ini didatangkan langsung dari kota asalnya. Dan melalui proses pengerjaan selama dua hari. Mulai dari menyiapkan daun, memilih ketan berkualitas, hingga memasukkan isian seperti jamur, ikan, dan rempah-rempah,” jelas Wanto.

Salah satu momen yang membuat suasana ruangan dipenuhi haru adalah ketika Erlina Kusuma, salah seorang guru legendaris YP Trisila, membagikan kenangan masa lalunya.

BACA JUGA:Gig on the Green Pertama di Surabaya! Meriahkan Reuni Alumni Australia dan Perayaan Hubungan Diplomatik

Dia pertama kali mengajar ilmu hayat — yang kini disebut biologi — di SMP YP Trisila sambil melanjutkan kuliah di IKIP Surabaya (sekarang UNESA). Setelah itu, dia juga mengajar kimia di jenjang SMA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: