Momen Spesial Sacra Cinema 2025, Tayangkan Film Jejak Kasih Modik

Momen Spesial Sacra Cinema 2025, Tayangkan Film Jejak Kasih Modik

Nonton bareng film Jejak Kasih Modik di Audtorium Benedictus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Sabtu, 7 Juni 2025-Instagram @romodidik-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gelaran Sacra Cinema kembali hadir dengan warna baru di 2025. Festival film itu sudah memasuki edisi kedua. Festival itu kali ini dihelat di Gedung Auditorium Benedictus Universitas Katolik Widya Mandala SURABAYA, Sabtu, 7 Juni 2025.

Nah, di 2025 ada pertumbuhan yang mengesankan, baik dalam jumlah karya yang masuk maupun dalam kualitasnya. Festival itu dibuka dengan pemutaran perdana film "Jejak Kasih Modik," yang menceritakan perjalanan dan kepedulian Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo, Uskup Keuskupan Surabaya

Film itu menggambarkan bagaimana Uskup Modik, sapaan akrabnya, merangkul kaum papa, penyandang difabel, dan mereka yang menderita. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan pengabdian yang tulus dalam menjalankan tugas sebagai imam diosesan.

Film itu ditayangkan dalam dua sesi, yakni sesi siang (pukul 11.00 WIB) dan sesi malam (pukul 18.30 WIB). Nah, sebelum sesi nonton siang, dibuka dengan perayaan misa yang dipimpin oleh Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo.

Lalu, pada sesi malam itu ada awarding film terbaik Sacra Cinema 2025. RD Robertus Theo Elno Respati, Ketua Komisi Komsos Keuskupan Surabaya, mengungkapkan kebanggaannya atas kesuksesan Sacara Cinema 2025.

BACA JUGA: Festival Film Sacra Cinema 2024: Peringatan Hari Komunikasi Sosial Sedunia, Wartakan Injil Lewat Sosial Media

BACA JUGA: Resmi! Misa Tahbisan Romo Didik Dipimpin Duta Besar Vatikan


Perayaan misa awarding Sacra Cinema 2025 dipimpin oleh Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo (kanan) di Auditorium Benedictus Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, Sabtu, 7 Juni 2025-Instagram @romodidik-

"Kami menerima 30 film tahun ini, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan tahun lalu. Ini adalah pertanda positif bagi industri film Katolik di Indonesia," ujar Romo Theo.

Kualitas karya yang masuk juga mengalami lonjakan. Dewan juri yang terdiri dari para profesional telah menyaksikan semua film yang dipersembahkan, dan hasil diskusi mereka menunjukkan bahwa setiap karya memiliki keunikan dan nilai lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

"Saya terlibat langsung dalam proses penilaian ini, dan sangat menggembirakan melihat karya-karya yang semakin matang," tambahnya.

Festival itu berlangsung di Auditorium Benedictus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, menjadi tempat berkumpulnya para filmmaker dari berbagai latar belakang, baik dari paroki, komunitas religius, hingga sekolah-sekolah Katolik.

Sacra Cinema bukan hanya sebuah ajang perlombaan, tetapi juga merupakan simbol kebangkitan karya visual Katolik yang menyentuh berbagai kalangan.

BACA JUGA:Uskup Surabaya Silaturahmi ke Rumah Gubernur Khofifah, Pesankan Dialog dan Kerja Sama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: