Ketegangan Imigrasi di Los Angeles, Perebutan Pengaruh antara Federal dan Negara Bagian

DEMONSTRAN MENJARAH salah satu toko di Paramount, California, 7 Juni 2025. -APU GOMES-GETTY IMAGES VIA AFP-
Di sisi lain, Presiden Trump langsung menyanjung pasukan Garda Nasional dalam Truth Social, Sabtu malam, 7 Juni 2025. ’’Kerja luar biasa,” tulis Trump.
Namun Wali Kota Los Angeles Karen Bass, membantah bahwa pasukan tersebut sudah hadir di jalan-jalan kota. “Belum ada pengerahan,” tegasnya lewat X. Jurnalis kantor berita Agence France-Presse pun belum melihat kehadiran pasukan di lapangan.
Trump tak hanya menyerang Newsom. Ia juga menyindir Bass. Trump menyebut keduanya tak mampu mengendalikan situasi. Trump bahkan menyandingkan kerusuhan itu dengan kebakaran besar yang melanda kota pada Januari 2025.
Bahkan, Menteri Pertahanan Pete Hegseth, mengancam akan mengerahkan Marinir dari Camp Pendleton jika kekerasan berlanjut.
BACA JUGA:Pupusnya Kemesraan Donald Trump-Elon Musk yang Mengancam AS, Bulan Susah Tergapai
BACA JUGA:Trump Bikin Tarif Lagi, Baja dan Aluminium Hingga 50 Persen
Namun secara hukum, keterlibatan militer aktif dalam tugas kepolisian domestik hanya dimungkinkan dalam kondisi pemberontakan. Pakar hukum Jessica Levinson menyebut ancaman itu bersifat simbolis. Bukan praktis. Sebab, ada keterbatasan hukum federal di Amerika Serikat.
Bagi warga seperti Fernando Delgado, 24, situasi itu bukan soal politik semata. Penangkapan besar-besaran itu menyinggung martabat manusia. “Yang ditangkap itu manusia juga. Kami orang Latin yang bekerja keras. Kami melakukan pekerjaan yang tidak mau dilakukan orang lain,” ujarnya.
Data dari Departemen Keamanan Dalam Negeri menunjukkan 118 imigran ditangkap dalam operasi ICE pekan ini. Itu termasuk lima anggota geng. Operasi tersebut melibatkan penggerebekan yang dramatis di tempat kerja dan fasilitas penampungan sementara. Misalnya di wilayah Paramount.
Salah satu adegan paling mencolok adalah ketika seorang demonstran mengibarkan bendera Meksiko di depan mobil terbakar. Di bangkai mobil itu adalah tulisan Anti-ICE. Ya, harus diakui, sebuah foto yang berbicara lebih banyak daripada pernyataan resmi.
GRAFITI MAKIAN terhadap Immigration and Customs Enforcement (ICE) di Paramount, California, 7 Juni 2025. Seorang demonstran melintas dengan mengibarkan bendera Meksiko.-AGENCE FRANCE-PRESSE-
Anda sudah tahu, sejak lama Los Angeles menampung kisah jutaan imigran. Kota itu seperti menjadi etalase tentang mimpi American Dream. Bahwa di situlah para imigran akan mampu merintis jalan menuju kehidupan yang lebih baik.
Tetapi, kini Los Angeles menjadi panggung pertarungan antara otoritas federal dan suara masyarakat. Ketegangan itu tak hanya tentang imigrasi. Tetapi juga tentang siapa yang berhak menentukan masa depan kota: pemerintah pusat atau warganya sendiri?
Wali Kota Karen Bass mengakui rasa takut yang dirasakan warga. “Semua orang berhak untuk memprotes secara damai. Tapi saya tegaskan bahwa kekerasan dan kehancuran tidak bisa diterima. Pelakunya akan ditindak,” ungkap Bass.
Namun apakah ketakutan itu akan mencegah protes? Tidak bagi sebagian warga Los Angeles. Ketika aparat menebar gas air mata dan granat kejut, masyarakat tetap bertahan, bersuara, dan menolak diam. “Kita harus membela rakyat kita,” tegas warga yang namanya tak mau disebutkan tersebut. “Ini rumah kita,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: