Mertua Galak: Cinta Yudhit Ciphardian Sebagai Calon Mertua Naik ke Panggung Komedi

Mertua Galak: Cinta Yudhit Ciphardian Sebagai Calon Mertua Naik ke Panggung Komedi

Yudhit Ciphardian (kiri) mengungkapkan keresahannya sebagai calon mertua lewat special shownya yang bertajuk Mertua Galak. -Boy Slamet-HARIAN DISWAY

Persona ‘mertua galak’-nya tidak lahir dari gimmick semata. Itu hasil pembacaan sosial. Ia menyimak komentar netizen, mendengar curhat orang, lalu mengolahnya jadi karakter. Karakter yang memarahi calon menantu, tapi sebetulnya sedang mengkritik pola asuh laki-laki yang kurang bertanggung jawab.

BACA JUGA:Ini Ada 5 Fakta Film Agak Laen, Makin Tertarik Ingin Nonton?

BACA JUGA:Baca Nih Sinopsis Agak Laen, Film Horor atau Komedi Sih?

"Saya belajar banyak dari netizen. Misalnya, banyak perempuan cerita bahwa suaminya hanya kasih nafkah uang, tapi nggak pernah kasih perhatian. Jadi saya mikir, kalau nanti anak saya punya pasangan, minimal saya pernah ingatkan, meski lewat komedi," ujarnya.

Dunia stand up bukan hal baru bagi Yudhit. Ia sudah 12 tahun di dalamnya. Ia sudah 7 kali melakukan show bersama. Tetapi baru kali ini ia mantap naik panggung dengan show tunggal.

Proses penulisan materi selama sebulan ia jalani dengan penuh penghayatan. Materi dikulik dari pengalaman pribadi, komentar warganet, hingga kegelisahan menjadi ayah.

"Show ini bukan sekadar buat ketawa. Tapi buat refleksi. Saya ingin orang nonton sambil mikir, 'Oh iya ya, aku juga punya keresahan seperti itu'," jelas pria itu.

BACA JUGA:Film Animasi Jumbo, Karya Besar yang Dirajut Talenta Perempuan Indonesia

BACA JUGA:Selalu Ada di Nadimu, OST Film Jumbo, Maknanya Bikin Nangis

Show ini juga melibatkan komika-komika lain. Sebelum Yudhit naik panggung, ada Resty Natasya, komika asal Pasuruan yang jadi opener. Dan ada satu mystery guest yang katanya adalah komika kondang asal Surabaya yang masih dirahasiakan.

Dengan semangat komunitas, show ini digarap dengan serius. Yudhit berharap bisa membawa narasi bapak-bapak ke panggung komedi. Agar orang tak hanya menertawakan kelucuan tapi juga memahami keresahan. Karena di balik tawa, ada cerita. Dan di balik cerita, ada harapan.

"Saya pengin anak-anak muda tahu bahwa kami para bapak juga punya rasa takut, cemas, dan cinta yang besar. Mungkin caranya beda, tapi perasaannya sama," pungkasnya.

Dan Mertua Galak bukan cuma panggung. Ia adalah pernyataan cinta seorang ayah, yang ingin menjaga anak-anaknya meski lewat suara tawa. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: