Ospek Maba dalam Dunia yang Berubah

ILUSTRASI Ospek Maba dalam Dunia yang Berubah.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Ospek juga harus bisa menanamkan karakter budi pekerti baik seperti mengenalkan nilai budaya dan etika kehidupan kampus, mengenalkan tata krama dan norma kehidupan kampus, mengenalkan antiplagiarisme, antiperundungan, antinarkoba, antikorupsi, dan antikekerasan seksual
Semua itu penting dilakukan agar maba memiliki bekal untuk beradaptasi. Mereka akan mampu mengekspolarsi minat, bakat, dan pengalaman sebagai modal kehidupan masa kini dan masa mendatang lebih baik.
Prof Arif Satria (2022) mengemukakan perlunya mengembangkan sikap adaptif untuk merespons perubahan melalui cara pikir baru (new mindset). Pembelajar masa kini perlu cara perilaku baru (new attitude and behavior), dan cara baru untuk mengerjakan sesuatu (new way of doing things).
Last but not least, mahasiswa perlu memiliki kesiapan dan kesigapan melalui best practice dan future practices. James Anderson (2021) pernah mengatakan, the most successful people in the 21st will be those who are the most responsive the one who can adapt in the face of disruption. Those people will be able to constantly build new skills and abilities in the face of the change.
Jika ospek tidak bisa menangkap spirit dan pesan tersebut, saya setuju dan memang layak kalau giat ospek atau semacamnya ditiadakan. Sama halnya wujuduhu kaadamihi, percuma tak berguna. (*)
*) Surokim As. adalah wakil rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja Sama Universitas Trunojoyo Madura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: