Entrepreneurial University

Entrepreneurial University

ILUSTRASI Universitas Airlangga (Unair) sebagai Entrepreneurial University.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

UNIVERSITAS AIRLANGGA (Unair) memiliki rektor baru 2025–2030 yang dilantik kemarin, 17 Juni 2025, Muhammad Madyan. Guru besar di bidang keuangan itu menggantikan seniornya, Mohammad Nasih, yang menjabat dua periode, 2015–2020 dan 2020–2025. 

Lantas, seperti apa Unair lima tahun ke depan? Memperhatikan pidato pertama Prof Madyan kemarin, Unair akan memantapkan diri sebagai entrepreneurial university. Artinya, Unair akan makin fokus pada misi sosial dan pembangunan ekonomi yang menjadi karakteristik entrepreneurial university

Hal tersebut tentu tidak berarti Unair akan meninggalkan riset yang menjadi karakteristik utama research university. Namun, riset tidak hanya berhenti pada outcome, tetapi output. Yaitu, mempunyai kebermanfaatan kepada masyarakat dan institusi. 

Tidak hanya berorientasi pada publikasi di jurnal internasional bereputasi dan sitasi, tetapi juga harus bermanfaaat bagi masyarakat dan industri. Hasil riset tidak berhenti dalam skala laboratorium, tetapi harus bisa diskalaindustrikan.  

Ya, riset harus dilanjutkan pada hilirisasi dan kapitalisasi. Temuan dari penelitian-penelitian yang dilakukan para dosen dan peneliti sedapat-dapatnya bisa diterapkan kepada masyarakat dan industri. Menjadi produk-produk yang memiliki kebermanfaatan nyata pada kehidupan manusia. 

Selain itu, sumber daya universitas –baik SDM maupun aset universitas– harus bermanfaat besar bagi masyarakat. Para dosen dan peneliti harus meningkatkan kontribusinya dengan melibatkan diri dengan masyarakat dan industri. 

Intinya, universitas harus memanfaatkan modal utama yang dimilikinya, yakni sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan, untuk kemanfaatan bagi masyarakat luas dan industri. 

Langkah Unair memantapkan diri sebagai entrepreneurial university tersebut sangat tepat. Itu sesuai dengan gerakan Kampus Berdampak Kemdiktisaintek. 

Tujuannya, menjadikan perguruan tinggi di Indonesia tidak hanya fokus menghasilkan lulusan berkualitas, tetapi juga berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. 

Selain itu, Unair sudah cukup berhasil melakukan transformasi dari teaching university yang kental dengan misi pendidikan-pengajaran menjadi research university. Itu bisa dilihat dari keberhasilan Unair dalam menghasilkan riset-riset bagus yang dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional bereputasi. 

Jika tahun 2016 Unair hanya menghasilkan 168 publikasi di jurnal bereputasi terindeks Scopus, sejak 2021 Unair bisa memublikasikan lebih dari  3.000 paper di jurnal terindeks Scopus dan Web of Science per tahun. Bahkan, sekitar 35 persen di antaranya adalah jurnal Q1 dan Q2. 

Karena itu, pantas bahwa lembaga pemeringkatan universitas global, Quacquarelli Simonds (QS) tahun 2025  menempatkan Unair pada posisi ke-308  universitas terbaik dunia (World University Ranking/WUR). 

Itu sekaligus menempatkan Unair di peringkat keempat universitas terbaik di Indonesia di bawah UI, UGM, dan ITB. Bahkan, pada QS WUR by subject, banyak bidang di Unair yang merupakan terbaik di Indonesia. Dalam rilis QS WUR tanggal 18 Juni, Unair diperkirakan akan naik ke peringkat ke-200-an. 

Menjadi entrepreneurial university penting karena perkembangan teknologi informasi dan digital menyebabkan shifting pada hampir semua aspek kehidupan. Ratusan jenis pekerjaan diprediksi akan hilang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: