Kejadian KDRT-Pembunuhan Tanpa Teriakan

Kejadian KDRT-Pembunuhan Tanpa Teriakan

ILUSTRASI Kejadian KDRT-Pembunuhan Tanpa Teriakan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

BACA JUGA:KDRT di Depok Ini Mirip Adegan Film

Rahman: ”Malam itu enggak ada teriak-teriak atau gedor-gedor pintu. Cuma si istri nangis aja. Abis itu, ya udah. Gak ada suara lagi.”

Selasa, 17 Juni 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, pintu rumah Rahman diketuk orang. Terdengar bayi menangis di luar rumah. Rahman membuka pintu. Ternyata JN di situ sambil menggendong anaknya.

Rahman: ”Ia bilang begini, ’Pung (opung dalam bahasa Batak berarti kakek), Nisa sudah saya bunuh. Itu mayatnya ada di kamar. Sekarang terserah dah, saya mau diapain. Dilapor polisi boleh. Dikeroyok warga juga boleh. Terserah aja.”

BACA JUGA:Pembunuhan saat Online

BACA JUGA:Pembunuhan Satu Keluarga saat Pagi Buta di Kediri

Rahman terkejut. Ia memandangi JN teliti. Apakah itu bergurau atau apa. Tapi, ini waktu dini hari. Si bayi menangis histeris. 

Rahman: ”Waktu ia ngomong begitu, mulutnya bau alkohol.”

Dengan begitu, Rahman yakin bahwa pengakuan itu serius. Lalu, ia mendatangi rumah Pak RT dan Pak RW, melapor. Berita segera menyebar sehingga warga mendatangi rumah pasutri itu. Ada warga yang hendak memukul JN, tapi Rahman mencegah. 

Rahman ke warga: ”Jangan dipukul. Tolong… Ia sudah mengaku. Telepon polisi di 110. Tunggu polisi datang.”

BACA JUGA:Pembunuhan Penyanyi di Bandung Dipicu Korban

BACA JUGA:Pembunuhan Akibat Postpartum Depression

Warga menurut. Mereka cuma menjaga JN supaya tidak kabur. 

Bersama warga, ketua RW dan RT masuk ke rumah itu. Masuk lagi ke kamar. Di lantai kamar tergeletak seseorang yang ditutupi selimut. Lalu, selimut dibuka. 

Itulah NS. Lehernyi nyaris putus. Darah meleleh di dinding tembok, membanjiri lantai. Perempuan itu tewas beberapa menit sebelumnya. Di situ tergeletak pisau lebar yang biasa untuk memotong daging hewan di pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: