Situs Nuklirnya Dibom AS, Iran Akan Hentikan Kerjasama dengan Badan Nuklir PBB, Ini Alasannya

Situs Nuklirnya Dibom AS, Iran Akan Hentikan Kerjasama dengan Badan Nuklir PBB, Ini Alasannya

Presiden Iran Masoud Pezeshkian (4 dari kiri) duduk bersama anggota parlemen selama sesi parlemen untuk menyampaikan anggaran tahun depan di Teheran pada 22 Oktober 2024.-AFP-

JAKARTA, HARIAN DISWAY - Iran berencana untuk menghentikan kerjasama dengan Badan Nuklir PBB atau International Atomic Energy Association (IAEA). 

Rencana itu muncul dipercaya sebagai respon dari aksi nekat Amerika Serikat mengebom tiga pangkalan nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

IAEA dikenal sebagai lembaga pengawasan penggunaan tenaga nuklir dunia. Terutama untuk kepentingan pengayaan uranium menjadi tingkatan senjata (weapon grade) atau kegiatan-kegiatan proliferatik tenaga nuklir lainnya.

parlemen Iran pada Rabu, 25 Juni 2025, memberikan lampu hijau mendukung penghentian kerja sama dengan Badan IAEA

Dilansir dari AFP, juru bicara parlemen Mohammad Bagher Ghalibaf melalui TV pemerintah Iran mengatakan bahwa IAEA yang tidak mengutuk serangan terhadap fasilitas nuklir mereka telah mempertaruhkan kredibilitas internasionalnya.

“Organisasi Tenaga Atom Iran akan menangguhkan kerja sama dengan IAEA sampai fasilitas nuklir kami mendapatkan jaminan keamanan,” kata Ghalibaf. 

BACA JUGA:Serangan AS ke Iran: Taruhan Trump pada Kekuatan Militer dan Akhir Diplomasi

Sebelumnya, Presiden Iran Masoud Pezeshkian menegaskan bahwa negaranya akan mematuhi gencatan senjata dengan Israel selama Israel juga tidak melanggar perjanjian.

Hal ini disampaikan dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada Selasa, 24 Juni 2025.

Pezeshkian mengatakan bahwa Israel dan para pendukungnya berusaha membuat kekacauan di Iran, namun rakyat Iran tetap bersatu dan tidak gentar. Ia juga menuduh Amerika Serikat ikut serta dalam perang karena Israel gagal mencapai tujuannya sendiri.

"AS melanggar hukum internasional dengan menyerang fasilitas nuklir Iran," ujarnya.

BACA JUGA:Data Intelijen Ungkap Serangan AS Gagal Hancurkan Situs Nuklir Iran, Trump Klaim Asal-Asalan?

Iran menyatakan tetap terbuka untuk berdialog dan siap membawa kembali tuntutan rakyatnya ke meja perundingan, tetapi tetap akan menegaskan hak untuk menggunakan energi nuklir secara damai.

Konflik antara Iran dan Israel yang berlangsung selama 12 hari dimulai sejak 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara ke berbagai fasilitas militer dan nuklir Iran. Israel menuduh Teheran ingin membuat bom nuklir, tuduhan yang dibantah keras oleh pihak Iran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: