Utang Rp 9,4 Triliun, Olympique Lyon Hadapi Ancaman Degradasi dan Diskualifikasi Eropa

Penampakan stadion milik Olympic Lyon--Twitter Mercatosphera @mercatosphera
HARIAN DISWAY - Olympique Lyon berada di ujung tanduk setelah DNCG mengancam akan menurunkan mereka ke Ligue 2 akibat krisis keuangan senilai £422 juta.
Situasi makin pelik karena kepemilikan ganda John Textor atas Lyon dan Crystal Palace berpotensi melanggar aturan UEFA, tepat saat kedua klub lolos ke Liga Europa 2025/26.
Klub Ligue 1 Prancis, Olympique Lyon, menghadapi krisis besar setelah badan pengawas keuangan sepak bola Prancis, Direction Nationale du Contrôle de Gestion (DNCG), mengumumkan pada Selasa, 24 Juni 2025, bahwa klub besar tersebut kemungkinan besar akan terdegradasi ke Ligue 2.
Keputusan itu diambil setelah Lyon dinyatakan gagal mengatasi kekurangan keuangan yang signifikan.
Dalam laporan keuangan terbaru, utang Lyon tercatat mencapai £422 juta (sekitar Rp 9,4 triliun), yang memicu dugaan pelanggaran peraturan Financial Fair Play. UEFA pun mulai melakukan investigasi terkait hal ini.
BACA JUGA:MU vs Lyon 5-4: Gol Maguire di Menit Akhir Bawa Manchester United ke Semifinal Liga Europa
BACA JUGA:Bangkit! Olympic Lyon Catatkan Dua Kemenangan Beruntun
Pemilik klub, John Textor, bersama sejumlah petinggi Lyon, telah mengadakan pertemuan dengan pihak DNCG pada hari yang sama.
Malam harinya, Lyon merilis pernyataan resmi yang menyatakan bahwa mereka akan segera mengajukan banding atas keputusan tersebut.
Berikut ini pernyataa Lyon "Olympique Lyonnais mengakui keputusan yang tidak dapat dipahami dari DNCG ini dan mengonfirmasi bahwa kami akan segera mengajukan banding.
Selama beberapa bulan terakhir, kami telah bekerja sama erat dengan DNCG, memenuhi semua permintaan mereka, bahkan dengan investasi tunai yang melebihi batas yang diminta.
Berkat pemegang saham dan hasil penjualan Crystal Palace, posisi kas kami meningkat signifikan. Kami memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk menjalani musim 2025/26.
Dengan kondisi likuiditas yang kuat dan keberhasilan lolos ke Eropa selama dua musim-malam, kami tidak bagaimana caranya satu keputusan administratif dapat membuat klub sebesar Lyon terdegradasi.
Dalam ikatan ini, kami akan memberikan jaminan finansial yang cukup agar Olympique Lyonnais dapat mempertahankan tempatnya di Ligue 1."
BACA JUGA:Oliver Glasner Bawa Crystal Palace Juara FA Cup, Setelah 119 Tahun
BACA JUGA:Crystal Palace vs Man City 1-0 di Final FA Cup, The Citizens Resmi Puasa Gelar!
Konflik Kepemilikan dan Ancaman Diskualifikasi dari Kompetisi Eropa
Krisis Lyon juga melibatkan potensi pelanggaran aturan kepemilikan multi-klub UEFA. John Textor tercatat memiliki 43% saham di klub Inggris Crystal Palace dan 40% saham di Lyon.
Klub kedua lolos ke UEFA Europa League 2025/26 — Lyon melalui posisi akhir Ligue 1, dan Crystal Palace sebagai juara Piala FA 2024.
UEFA melarang satu individu memiliki keterlibatan langsung dalam dua klub yang bermain di kompetisi yang sama, sesuai Pasal 5 Regulasi Klub UEFA.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran dari klub lain. Nottingham Forest, yang menempati peringkat ke-7 di Premier League, telah mengirimkan surat ke UEFA terkait dugaan pelanggaran aturan oleh Textor.
Karena Palace lolos ke Europa League sebagai juara Piala FA, Forest terpaksa harus bermain di UEFA Conference League musim depan.
BACA JUGA:Rating Pemain Chelsea usai Hajar ES Tunis 3-0, Enzo Fernandez Masterclass!
BACA JUGA:Chelsea Hajar ES Tunis 3-0, The Blues Jumpa Benfica di 16 Besar Piala Dunia Antarklub
Implikasi Jika Lyon Gagal Banding
Jika banding Lyon ditolak, maka dua klub berpotensi mendapat keuntungan:
-
RC Strasbourg , yang finis di peringkat ke-7 Ligue 1, berpeluang mengambil alih tempat Lyon di Liga Europa.
-
Stade Reims , yang sebelumnya terdegradasi setelah kalah di play-off melawan FC Metz, bisa kembali promosi ke Ligue 1. Hal ini sesuai Pasal 520 regulasi Ligue de Football Professionnel (LFP) yang menyebutkan bahwa klub yang kalah di play-off akan dikembalikan jika ada klub lain gagal berpartisipasi karena masalah keuangan atau disipliner.
Satu-satunya harapan Lyon untuk tetap tampil di Liga 1 dan Liga Europa adalah jika John Textor berhasil menjual seluruh sahamnya di Crystal Palace dalam waktu dekat.
Saat ini, pembicaraan terkait pengalihan kepemilikan saham Crystal Palace ke pengusaha asal AS, Woody Johnson, telah mencapai tahap akhir dan tinggal proses pemberkasan di FA Inggris.
Langkah ini dianggap sebagai upaya konkret Textor untuk menyelesaikan konflik kepemilikan ganda dan mematuhi regulasi UEFA. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: