Sejarah Hari Satelit Palapa 9 Juli 2025, SATRIA-1 Milik Indonesia Unggul di Asia

Sejarah Hari Satelit Palapa 9 Juli 2025, SATRIA-1 Milik Indonesia Unggul di Asia

Sejarah Hari Satelit Palapa 9 Juli 2025, SATRIA-1 milik Indonesia unggul di Asia. - SpaceX - Pexels

HARIAN DISWAY - Hari Satelit Palapa jatuh pada 9 Juli 2025, menjadi peringatan untuk mengingat sejarah mengenai perkembangan teknologi komunikasi modern di Indonesia yang menyatukan semua warga dari Sabang sampai Merauke. 

Seperti yang masyarakat Indonesia masih bisa rasakan saat Indonesia saat ini. Koneksi internet, sambungan telepon, serta informasi mengenai navigasi yang lancar adalah berkat satelit Indonesia. 

Hari Satelit Palapa pada 9 Juli 2025 dapat memberikan kesempatan untuk merayakan empat puluh sembilan tahun sejak satelit Palapa pertama kali meluncur ke angkasa.

Selama periode Orde Baru, Satelit Palapa berkontribusi signifikan terhadap kemajuan Indonesia, menjadikannya lebih unggul dari banyak negara lainnya. 

Lantas, bagaimana perkembangannya saat ini? Dan mengapa satelit Palapa membuat Indonesia lebih unggul? Simak sejarah Hari Satelit Palapa yang bertepatan pada 9 Juli 2025, serta berbagai Satelit Palapa sekaligus mengenal SATRIA

BACA JUGA:Tanggal 5 Juli 2025 Hari Apa? Ada Hari Bank Indonesia, Simak Sejarah Lembaga Keuangan di Nusantara

BACA JUGA:Hari Kelautan Nasional 2 Juli, Kenali 7 Alat Tangkap Ramah Lingkungan


Hari Satelit Palapa 9 Juli 2025, SATRIA-1 milik Indonesia unggul di Asia. - SpaceX - Pexels

1. Sejarah Hari Satelit Palapa pada 9 Juli 2025 

Mengacu pada laman Bakti Kominfo, Hari Satelit Palapa yang jatuh pada 9 Juli memiliki akar sejarah dari era kepemimpinan Presiden Soeharto. Presiden Soeharto berperan penting dalam menginisiasi Satelit Palapa, dan penamaan Palapa sendiri terinspirasi dari Sumpah Palapa yang diucapkan oleh Patih Gajah Mada di Kerajaan Majapahit.  

Menurut buku Soeharto Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya, dorongan Presiden Soeharto untuk mengembangkan satelit Palapa berasal dari tekadnya untuk menyambungkan komunikasi antarpulau demi menyatukan masyarakat Nusantara. 

Tersambungnya komunikasi antar pulau akan mempermudah pemerataan pembangunan dan fasilitas masyarakat Indonesia. Sesuai dengan kisah Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa, harapannya masyarakat Nusantara bisa bersatu dan memperoleh kejayaan. 

BACA JUGA:17 Juni 2025 Hari Apa? Ada Hari Buaya Sedunia hingga Kemerdekaan Islandia

Soeharto mempercayakan tanggung jawab proyek satelit ini kepada Mayjen TNI Soehardjono, Dirjen Pos dan Telekomunikasi, serta Ir. Sutanggar Tengker Yahya, Direktur Telekomunikasi di Ditjen Pos dan Telekomunikasi yang sebelumnya juga menjabat sebagai Dirut PN Telekomunikasi Indonesia. 

Satelit pertama di Indonesia dalam proses pembuatannya memang tidak mudah karena sempat mengalami banyak tantangan, seperti penguasaan teknologi yang masih mendasar dan biaya yang tidak murah. Apalagi, Indonesia tergolong masih dalam proses menuju negara berkembang ketika di era Orde Baru. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber