Kuota Calon Siswa di SMP Swasta Baru Terisi 60 Persen: Tahun Ini Seret Pol...

Kuota Calon Siswa di SMP Swasta Baru Terisi 60 Persen: Tahun Ini Seret Pol...

Sejumlah orang tua melakukan pendaftaran SPMB di SMPN 39 Surabaya, Juni 2025.-Moch. Sahirol Layeli-Harian Disway-

Anda sudah tahu, lulusan SD di Surabaya tahun ini berjumlah 38.000 orang. Namun, jumlah lulusan SD tersebut jelas tidak bisa semuanya dicover untuk masuk ke SMP negeri. 

Itu karena jumlahnya terbatas. Yakni, cuma ada 63 sekolah. Sedangkan, daya tampung di SMP negeri dierkirakan hanya sekitar 17.000 siswa. Dengan demikian, ada sekitar 21.000 siswa yang tak tertampung di SMP negeri tahun ini.

“Setelah tanggal 7 Juli, kalau ada sekolah negeri yang tambah kuota, itu melanggar kesepakatan. Harusnya mereka patuh sama aturan yang sudah dibuat bersama Dispendik,” tegasnya.

Ia juga menyoroti bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah punya aturan ketat soal jumlah rombongan belajar (rombel). Maksimal 11 rombel per sekolah. Lebih dari itu, sistem Dapodik akan mengunci data.

Karena itu, Erwin juga menyarankan agar masing-masing sekolah swasta aktif mempromosikan keunggulannya kepada masyarakat. “Setiap sekolah punya nilai lebih. Ada yang unggul di akademis, ekstra kurikuler, agama, atau fasilitas,” katanya.

BACA JUGA:Cek Kesehatan Gratis untuk 52 Juta Siswa Dimulai 7 Juli, Apa Saja yang Diperiksa?

BACA JUGA:Kena Prank SPMB! 120 Calon Siswa SMAN 1 Giri Gagal Masuk Meski Dinyatakan Lolos, Ini Kata Dindik Jatim

Menurutnya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya harus tetap membuka akses informasi bagi masyarakat yang ingin mencari sekolah di jalur swasta.

Erwin juga berharap dunia pendidikan Surabaya tetap kondusif. Dan Dispendik Surabaya serta sekolah negeri tetap menjaga prinsip keadilan akses pendidikan.

“Kami juga minta Dindik mengawasi jika ada sekolah negeri yang nekat menambah kuota di luar jadwal. Harus ada sanksi,” tandasnya.

Bagi Erwin, kolaborasi antara pemerintah dan sekolah swasta adalah kunci utama pendidikan merata dan berkualitas di Surabaya.

“Bukan soal menang-menangan, tapi bagaimana kita sama-sama memberi ruang untuk anak-anak Surabaya bisa sekolah dengan tenang,” tuturnya. 

BACA JUGA:Sekolah Rakyat di Mojokerto Siap Dibuka 14 Juli, Tampung 50 Siswa dari Keluarga Prasejahtera

BACA JUGA:Provinsi Jatim Siapkan 19 Sekolah Rakyat Gratis untuk 1.225 Siswa Kurang Mampu di 2025

Sementara itu, Ketua MKKS SMP Swasta Surabaya Utara mengaku penerimaan SPMB SMP swast di wilayahnya sedang seret. Sebab, hingga enam hari jelang tahun ajaran baru 2025/2026, kuota siswa yang terisi baru 30 persen. "Tahun ini seret pol," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: