Perjalanan Haji Jalur Laut Bisa Lebih Terjangkau, tapi Butuh Infrastruktur yang Memadai

Perjalanan Haji Jalur Laut Bisa Lebih Terjangkau, tapi Butuh Infrastruktur yang Memadai

Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar saat wawancara terkait wacana haji jalur laut perlu hitungan matang dan belum ada pembahasan resmi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Kamis, 10 Juli 2025.-Amirul Ikhsan-Kementerian Agama Republik Indonesia

BACA JUGA:Haji 2025 Pecah Rekor Reformasi: Transparan, Murah, dan Bebas Monopoli

BACA JUGA:Puncak Haji Tiba, Amirul Haj Nasaruddin Umar Ingatkan Jemaah Haji Jaga Kesehatan dan Pahami Rukun

Wacara itu akan terjangkau apabila infrastruktur yang dibutuhkan telah terpenuhi. "Kalau memang itu persyaratannya terpenuhi, peluangnya sudah dibangun sekarang. Itu terbuka," ucapnya.

Hal tersebut nantinya akan memilki dampak baik bagi jamaah dari negara kawasan Asia, khususnya Indonesia. Sebab dapat melakukan perjalanan haji tanpa bergantung pada penerbangan.

"Bukan hanya negara-negara kawasan yang dekat seperti Mesir, bahkan dari Indonesia dan Asia lainnya bisa mengakses," jelasnya.

Selain dapat menjadi alternatif baru, wacana tersebut dapat mempererat hubungan dengan Saudi Arabia. Mengingat adanya sikap terbuka yang baru ini ditunjukkan Saudi Arabia terhadap berbagai inovasi dan investasi strategis.

BACA JUGA:Nota Diplomatik Saudi Arabia Sebut 5 Kesalahan Indonesia Dalam Pengelolaan Haji 2025

BACA JUGA:Arab Saudi Mulai Persiapan Haji 2026 Meski Pemulangan Jemaah Haji 2025 Masih Berlangsung

Nasaruddin berharap wacana perjalanan haji jalur laut itu dapat mempermudah keberangkatan haji dan umrah bagi seluruh masyarakat dari berbagai golongan. "Peluangnya terbuka luas," tegasnya. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: