Kanang: Jangan Bangun Pasar yang Mematikan Pedagang Kecil

Ir H Budi Sulistyono atau yang biasa disapa Kanang, anggota DPR RI dapil Jatim 7 sekaligus Wakil Ketua DPD PDIP Jatim.-Humas PDI Perjuangan Jatim-
HARIAN DISWAY - Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono atau Kanang, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi pasar tradisional yang kian terpinggirkan. Hal itu ia sampaikan dalam rapat kerja dengan Menteri Perdagangan, Senin, 14 Juli 2025, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen.
Dalam forum itu, Kanang mengangkat filosofi Jawa sebagai cermin zaman yang sedang berjalan.
"‘Jowo ilang jawane’, ‘kedung ilang jerone’, ‘pasar ilang kumandange’. Itu semua bukan sekadar pepatah, tapi cermin dari situasi kita hari ini,” tegas Kanang.
Ia menjelaskan, "‘Jowo ilang jawane’ artinya peradaban hilang, orang hanya kejar kepentingan pribadi.
‘Kedung ilang jerone’ yang artinya sungai kehilangan kedalaman. Itu menunjukkan lingkungan rusak.
BACA JUGA:Fraksi PDIP DPRD Jatim Soroti Imbas Impor Sapi, Minta Perlindungan untuk Peternak Lokal
Dan ‘pasar ilang kumandange’, pasar makin sepi, ekonomi rakyat melemah."
Menurutnya, penyebab utama pasar tradisional makin tenggelam adalah pertumbuhan toko modern yang tak terkendali, dominasi toko online, serta pembangunan pasar baru yang justru menyingkirkan pedagang kecil.
"Jangan bangun pasar kalau hanya mengejar desain modern. Kalau los-los rakyat ditutup toko besar, pasar kehilangan jiwanya," ujarnya.
Kanang yang pernah menjabat sebagai Bupati Ngawi dua periode ini juga mencontohkan terobosannya di bidang revitalisasi pasar tanpa menghilangkan lapak los-los rakyat.
BACA JUGA:Kanang Dorong Revisi UU Perlindungan Konsumen
BACA JUGA:Kanang Kritik Koperasi Merah Putih: Jangan Seperti Rumah Kosong
Penyebab lain banyaknya warga yang memilih belanja di toko online dengan alasan lebih praktis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: