HMKGN ke-78: BMKG Dorong Aksi Dini Hadapi Risiko Bencana dan Perubahan Iklim

BMKG mendorong lapisan masyarakat untuk sigap menghadapi risiko bencana dan iklim, langkah strategis menuju Indonesia emas 2025--
HARIAN DISWAY – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memperkuat inovasi sistem peringatan dini untuk menghadapi risiko bencana dan iklim sebagai langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.
Komitmen tersebut ditegaskan dalam peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nasional (HMKGN) ke-78 di Jakarta, Senin, 21 Juli 2025. Dengan tema “Peringatan Dini untuk Semua, Aksi Dini untuk Semua”.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan bahwa dinamika iklim dan meningkatnya intensitas bencana seharusnya tidak membuat bangsa ini kehilangan arah. Justru dalam kerentanan tersebut, terdapat peluang besar untuk memperkuat ketahanan nasional sekaligus mendorong pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA: 5 Wilayah Terguncang Gempa Hari Ini, BMKG: Ancaman Gempa Bisa Datang Kapan Saja
"Bencana memang makin sering terjadi. Namun, jika kita melihat keseluruhan waktu kehidupan, peristiwa tersebut hanya terjadi pada nol-koma-sekian persen saja.
Sementara di 99 persen sisa waktu yang ada, kita justru menerima karunia alam yang luar biasa. Maka, kesempatan untuk membangun tetap terbuka luas," ucap Dwikorita.
Salah satu terobosan terbaru adalah Earthquake Early Warning System (EEWS), yakni sistem peringatan dini gempa bumi berbasis hitung mundur. Saat ini, sistem tersebut sedang diuji coba di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Lampung.
BACA JUGA: 4 Tips Menghindari Kulit Belang dan Kering di Cuaca Panas
EEWS mampu mendeteksi gelombang primer gempa sebelum getarannya dirasakan masyarakat, memberikan jeda waktu krusial untuk penyelamatan dini. Selain inovasi kegempaan, BMKG juga memperkuat sistem peringatan dini cuaca dan iklim ekstrem.
Teknologi Meteorology Early Warning System (MEWS) kini mampu memprediksi cuaca harian hingga 10 hari ke depan secara lebih presisi, bahkan hingga level kecamatan dan kelurahan.
Sementara itu, Climate Early Warning System (CEWS) memberikan prediksi iklim jangka menengah dan panjang yang sangat bermanfaat bagi sektor pertanian, perikanan, energi, dan pengelolaan air.
BACA JUGA: BMKG dan BNPB Perkuat Koordinasi Hadapi Ancaman Tsunami Multisumber
BMKG juga memperkuat literasi dan kesiapsiagaan masyarakat melalui berbagai program edukasi dan pendampingan seperti Sekolah Lapang Iklim (SLI), MOSAIC, BMKG Goes to School, hingga kerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas lokal.
"Transformasi BMKG bukan hanya soal digitalisasi, tapi membangun sistem yang membuat semua pihak bisa bertindak sebelum bencana datang. Aksi dini ini yang akan menyelamatkan kita, sekaligus memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Dwikorita.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: