Tiongkok Ajak Dunia Waspada AI

INTERAKSI ANAK DAN ROBOT dalam World AI Conference di Shanghai, Tiongkok, 26 Juli 2025.-FANG ZHE-XINHUA-
Hinton menggunakan metafora “bayi harimau” untuk menjelaskan potensi risiko AI. Ia menyarankan agar perhatian difokuskan pada pencegahan, bukan perlawanan.
BACA JUGA:Megadam Tiongkok Bakal Jadi PLTA Terbesar Sejagat
BACA JUGA:Tradisi dan Inovasi Hanfu di Caoxian, Tiongkok
Di luar ruang utama, WAIC 2025 menampilkan ribuan inovasi dalam format yang lebih kasat mata. Area pameran seluas 70 ribu meter persegi dipadati 3.000 lebih stan yang menunjukkan wajah masa depan teknologi.
Pengunjung dapat mencoba kacamata augmented reality, menyaksikan robot humanoid buatan Tesla menirukan gerakan manusia, hingga melihat langsung pesawat eVTOL yang mampu lepas-landas secara vertikal.
Kepadatan terasa di tiap sudut. Staf teknis menjelaskan produk, pengunjung berkerumun mencoba, anak-anak ikut bermain game melawan robot. Kamera ponsel tak berhenti mengabadikan.
Ada yang berhenti untuk mengagumi, ada yang lanjut mencari inovasi lain. Antusiasme tak terbendung, tapi di balik semua itu, pertanyaan besar terus bergema: siapa yang akan mengendalikan kecerdasan buatan di masa depan?
ROBOT TESLA memancing rasa penasaran pengunjung perempuan di World AI Conference, Shanghai, 26 Juli 2025. Pameran itu diikuti produsen teknologi dari seluruh dunia.-CHEN HAOMING-XINHUA-
Di tengah keramaian teknologi dan tepuk tangan para inovator, konferensi itu meninggalkan pesan yang lebih serius. Kecanggihan bukan tanpa konsekuensi.
Ajakan Tiongkok untuk membentuk lembaga internasional bisa dibaca sebagai sinyal bahwa negara-negara besar mulai menyadari: AI bukan sekadar peluang, tapi juga tantangan strategis.
Jika AI memang bayi harimau seperti kata Hinton, dunia harus sepakat tentang bagaimana memeliharanya. Bukan menunggu saat ia tumbuh menjadi predator tanpa kendali.
Satu hal yang pasti: tata kelola teknologi tak bisa lagi dibiarkan berjalan sendiri. Harus ada aturan yang disepakati bersama, dan WAIC 2025 jadi momen penting ke arah itu.
BACA JUGA:Ekspor Tiongkok Meroket Setelah Gencatan Tarif dengan AS
BACA JUGA:Ekonomi Tiongkok Tak Tergoyahkan
Dunia belum siap menghadapi “Rise of the Machines”. Film-nya saja belum sempat di-remake. Tapi setidaknya, sekarang sudah ada yang mengajak duduk bersama sebelum semuanya terlambat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: