Skincare ingredients yang Sebaiknya Dihindari Pemula: Kenali Kulit, Hindari Risiko

Skincare ingredients yang Sebaiknya Dihindari Pemula: Kenali Kulit, Hindari Risiko

Meski berasal dari bahan alami, minyak esensial seperti peppermint oil, lemon oil, atau eucalyptus oil bisa menjadi penyebab iritasi, apalagi jika digunakan dalam konsentrasi tinggi. --iStock

BACA JUGA: Ini Dia 7 Kandungan Skincare yang Cocok untuk Kulit Berminyak

6. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)


SLS adalah bahan pembersih (surfaktan) yang umum ditemukan dalam sabun wajah dan pembersih lainnya. --iStock

SLS adalah bahan pembersih (surfaktan) yang umum ditemukan dalam sabun wajah dan pembersih lainnya. Meski efektif membersihkan minyak dan kotoran, SLS bisa terlalu keras untuk kulit, terutama kulit kering atau sensitif. SLS dapat merusak lapisan pelindung kulit dan menyebabkan peradangan.

Beberapa produk modern kini sudah menggantikan SLS dengan alternatif yang lebih lembut, seperti Sodium Lauroyl Methyl Isethionate.

7. Produk dengan Banyak Kombinasi Bahan Aktif Sekaligus

Bagi pemula, terlalu banyak bahan aktif dalam satu produk bisa membingungkan kulit. Misalnya, penggunaan kombinasi retinol, vitamin C, dan AHA dalam satu rutinitas dapat menyebabkan iritasi jika tidak digunakan dengan benar.

BACA JUGA: Skincare Bisa Dimakan! Ini Deretan Buah yang Paling Bagus Bikin Kulit Glowing

Ahli dermatologi dari Cleveland Clinic menyarankan untuk memperkenalkan satu bahan aktif baru dalam satu waktu, agar kulit bisa beradaptasi dan pengguna bisa mengevaluasi efeknya.

Masuk ke dunia perawatan kulit memang menyenangkan, tetapi perlu diingat bahwa setiap kulit memiliki kebutuhan dan batas toleransi yang berbeda.

Memilih skincare bukan hanya soal tren atau rekomendasi influencer, tapi juga tentang mengenali apa yang dibutuhkan kulit dan bahan apa yang perlu dihindari.

BACA JUGA: Anda Punya Kulit Sensitif? Ikuti 5 Tip Memilih Skincare yang Tepat

Sebagai pemula, langkah terbaik adalah memulai dengan formula sederhana, mengenali reaksi kulit, dan berkonsultasi dengan tenaga medis jika muncul iritasi serius. Dengan pendekatan hati-hati dan informasi yang tepat, perawatan kulit dapat menjadi kebiasaan sehat jangka panjang. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Terbuka Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: