8 Film Drama Indonesia Tayang Agustus 2025, Mulai Kisah Haru, Inspiratif, dan Menguras Emosi!

8 Rekomendasi Film Drama Keluarga hingga Kisah Cinta yang Menemukan Makna Baru. Foto: Lyora: Penantian Buah Hati, Tayang 7 Agustus 2025.--IMDb

Di balik sorotan publik sebagai seorang Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid (Marsha Timothy) menyimpan perjuangan pribadi yang mendalam.

Film itu menyingkap tabir kisah nyata tentang tekad seorang wanita karier untuk memiliki keturunan di usia yang tidak lagi muda. 

BACA JUGA:5 Fakta Seru Film Bertaut Rindu, Syuting di Curug Sampai Diprotes Nadin Amizah

Bersama sang suami, Fajrie (Darius Sinathrya), Meutya menjalani berbagai program kehamilan yang menguras tenaga, emosi, dan finansial. Termasuk program bayi tabung yang penuh liku.

Harapan Tak Berujung bukan hanya tentang upaya medis. Melainkan potret nyata sebuah perjalanan yang diwarnai kegagalan berulang, rasa kehilangan yang mendalam, namun tak pernah padam dari semangat perjuangan. 

Itu adalah kisah tentang ketabahan, kesabaran, dan pengharapan tak berujung dari pasangan yang sangat mendambakan buah hati.

BACA JUGA:Olga Lydia Hadir di Kantor Harian Disway, Paparkan Film Arti Cinta dan Luka Perempuan

Akankah pada akhirnya Meutya dan Fajrie menemukan jalan menuju impian mereka, ataukah justru akan menemukan definisi kebahagiaan yang berbeda?

3. Tinggal Meninggal (14 Agustus 2025)

8 Rekomendasi Film Drama Keluarga hingga Kisah Cinta yang Menemukan Makna Baru. Foto: Poster Film Tinggal Meninggal, Tayang 14 Agustus 2025.--IMDb

Gema adalah prototipe kesepian di tengah keramaian Jakarta. Hidupnya datar, monoton, dingin, terbiasa sendiri tanpa perhatian. Namun, semua berubah drastis ketika ayahnya meninggal. 

Tiba-tiba Gema dibanjiri perhatian, simpati, dan kehangatan dari rekan-rekan kantornya. Sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

BACA JUGA:Olga Lydia Ungkap Perjuangan Para Pemeran Membawakan Emosi di Film Arti Cinta

Singkatnya, kehangatan itu membuat Gema merasakan kehilangan yang lebih dalam lagi. Begitu perhatian itu memudar dan keadaan kembali dingin seperti semula, sebuah pemikiran kelam merasuki benaknya.

Jika kematian ayahnya bisa membawa perhatian, siapa lagi yang harus mati agar ia bisa kembali merasakan kehangatan yang didambakannya?

Sumber: