Menkeu Purbaya Gelontor BLT Rp30 Triliun, Optimistis Jadi Stimulus Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen

Menkeu Purbaya Gelontor BLT Rp30 Triliun, Optimistis Jadi Stimulus Pertumbuhan Ekonomi 5,7 Persen

Pemerintah mulai menyalurkan BLT Rp30 triliun hasil efisiensi APBN untuk memperkuat ekonomi rakyat.-disway.id-

HARIAN DISWAY — Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang diperpanjang pemerintah hingga tiga bulan ke depan diyakini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Program itu mencakup periode Oktober, November, dan Desember, dengan total anggaran mencapai Rp30 triliun.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis kebijakan tersebut mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 5,67 persen.

BACA JUGA:Purbaya Sindir Era Jokowi: Bangun Infrastruktur di Mana-Mana, Tapi Pertumbuhan Ekonomi Justru Lebih Rendah

Angka itu mendekati target pemerintah sebesar 5,7 persen untuk Kuartal IV tahun ini. “Kalau diumumin seperti itu, saya bukan 5,5 persen lagi pertumbuhan ekonomi.

"Hitungan kita 5,67 persen, hampir 5,7 persen,” kata Purbaya saat ditemui di Jakarta, Jumat 17 Oktober 2025.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen pada 2025. Dengan tambahan stimulus ini, Purbaya meyakini daya beli masyarakat akan meningkat signifikan menjelang akhir tahun.

BACA JUGA:Purbaya Geram Petugas Bea Cukai Nongkrong di Starbucks, Ancam Pecat ASN Tak Disiplin

Pemerintah mengalokasikan Rp10,5 triliun sebagai tambahan untuk memperpanjang masa penyaluran BLT dari yang semula dua bulan menjadi tiga bulan. 

"Kita kaya kok, Anda jangan bilang miskin. Gini-gini saya kaya juga. Kalau Rp30 triliun aja bisa lah,” ujarnya.

Menurut Purbaya, kebijakan tersebut akan menjadi pendorong utama pertumbuhan karena dampaknya langsung dirasakan masyarakat.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Buka Kanal “Lapor Pak Purbaya” untuk Aduan Bea Cukai dan Pajak

“Yang penting langsung ke masyarakat. Jadi akan memperkuat daya beli,” tambahnya. Program BLT ini juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Melalui kebijakan ini, pemerintah berupaya menjaga stabilitas konsumsi rumah tangga yang berkontribusi lebih dari separuh terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id