MPASI Pertama Si Kecil: Panduan Awal untuk Ibu Baru

Menurut World Health Organization (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi perlu mulai mendapat MPASI saat menginjak usia 6 bulan. -iStokcphoto-
Dalam jurnal Pediatrics tahun 2021, disebutkan bahwa pemberian protein hewani sejak usia 6 bulan menurunkan risiko stunting dan defisiensi zat besi secara signifikan.
Penting juga memahami bahwa MPASI bukan berarti mengurangi frekuensi menyusui. ASI tetap menjadi sumber utama gizi sampai usia 1 tahun.
BACA JUGA: Tummy Time, Aktivitas Sederhana yang Mendukung Tumbuh Kembang Bayi
MPASI berperan sebagai pelengkap, bukan pengganti. Maka dari itu, WHO menggunakan istilah “makanan pendamping”, bukan “makanan pengganti”.
Bagaimana dengan pemberian garam dan gula? IDAI dengan tegas menyarankan tidak menambahkan garam atau gula dalam MPASI bayi di bawah usia 1 tahun.
Ginjal bayi belum mampu memproses garam berlebih, dan pengenalan rasa manis sejak dini bisa membentuk preferensi rasa yang kurang sehat di masa depan. Cukup manfaatkan rasa alami dari bahan makanan segar.
BACA JUGA: Ini Daftar Jenis Cek Kesehatan Gratis, Mulai dari Bayi hingga Lansia
Mengenalkan tekstur dan rasa juga bagian dari stimulasi sensorik. Biarkan bayi menyentuh, merasakan, dan mengeksplorasi makanannya.
Meskipun berantakan, fase ini penting untuk mengembangkan kemampuan makan mandiri dan koordinasi motorik halus. Selain itu, makan bersama keluarga dapat menciptakan kebiasaan makan positif sejak dini.
Namun, setiap bayi memiliki ritme yang berbeda. Ada yang langsung antusias dengan makanan padat, ada juga yang menolak. Ini wajar.
BACA JUGA: Alumni Ubaya Ciptakan Inovasi Popok Bayi Ramah Lingkungan dari Pelepah Pisang dan Daun Sirih
Kuncinya adalah sabar, konsisten, dan tidak memaksa. Bila bayi tampak tidak tertarik, tunggu beberapa hari dan coba lagi. Jika dalam waktu berminggu-minggu bayi tetap menolak makan dan mengalami penurunan berat badan, segera konsultasikan ke dokter anak atau ahli gizi.
MPASI bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan gizi, tapi juga tentang mengajarkan kebiasaan makan yang baik, menciptakan ikatan emosional melalui kegiatan makan, dan mengenalkan berbagai cita rasa sejak dini.
Dengan pendekatan yang tepat dan informasi yang benar, momen ini bisa menjadi pengalaman menyenangkan, bagi bayi maupun orang tua. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: