OpenAI Rilis Model Bahasa Besar Open-Weight Baru untuk Pertama Kalinya Sejak 2019

OpenAI Rilis Model Bahasa Besar Open-Weight Baru untuk Pertama Kalinya Sejak 2019

LOGO OPENAI terpantul pada mata seorang pengguna di Paris, 6 Juni 2023. Perusahaan itu sedang mempertimbangkan peluncuran model kecerdasan buatan yang terbuka.-YUICHI YAMAZAKI-AFP-

HARIAN DISWAY - Untuk pertama kalinya sejak merilis GPT-2 pada 2019, OpenAI meluncurkan model bahasa besar (LLM) dengan bobot terbuka (open-weight) terbaru. Yaitu gpt-oss-120b dan gpt-oss-20b.

Kedua model tersebut kini tersedia untuk diunduh melalui platform Hugging Face. Model itu telah mengalami beberapa kali penundaan. Demi pengujian keamanan tambahan dan penyempurnaan.

Langkah itu menjadi tonggak penting bagi OpenAI, yang sebelumnya kerap dituding meninggalkan misi awalnya untuk memastikan kecerdasan buatan umum (AGI) bermanfaat bagi seluruh umat manusia.

BACA JUGA:AI Eksperimental Milik OpenAI Raih Medali Emas di Olimpiade Matematika Internasional

Bobot Terbuka, Bukan Sumber Terbuka

Meski disebut open-weight, OpenAI tidak merilis model open-source penuh yang mencakup kode dan data pelatihan.

Sebaliknya, perusahaan hanya membagikan bobot atau nilai numerik yang dipelajari model selama pelatihan.
LLM (Large Language Model), model yang digunakan OpenAI. Model tersebut dirancang khusus untuk digunakan sebagai bahasa, pemrograman, dan sains.--freepik

Bobot itulah yang memungkinkan pengguna menjalankan model atau menyempurnakannya untuk kebutuhan tertentu.

BACA JUGA:OpenAI Siapkan Model Open-Source

Profesor teknik dan ilmu komputer University of Pennsylvania Benjamin C. Lee menjelaskan bahwa open-weight berada di posisi tengah antara model komersial tertutup dan model open-source penuh.

“Model open-weight memberi Anda nilai yang dipelajari selama pelatihan. Sehingga Anda bisa langsung menggunakannya atau melakukan penyesuaian, ungkapnya.

"Sedangkan model open-source mencakup lebih banyak hal. Termasuk kode pelatihan, yang bisa digunakan untuk membangun ulang teknologi dari nol,” ujarnya.

BACA JUGA:Profil Shivon Zilis, Perempuan yang Lahirkan Anak Ke-14 Elon Musk: Pernah Jadi Eksekutif OpenAI

Alasan OpenAI tak merilis kode dan data pelatihan adalah untuk mencegah pihak lain membalik rekayasa teknologinya.

Selain itu, secara praktis, mengolah model open-source penuh memerlukan perangkat keras mahal. Seperti kumpulan GPU NVIDIA kelas atas, yang tidak dimiliki kebanyakan orang.

Perbedaan gpt-oss-120b dan gpt-oss-20b

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: endgadget.com