4 Faktor yang Memicu Fenomena Marriage Anxiety di Kalangan Anak Muda

4 Faktor yang Memicu Fenomena Marriage Anxiety di Kalangan Anak Muda

Fenomena marriage anxiety di kalangan anak muda--

Bagi banyak orang, menikah bukan hanya soal cinta, tetapi juga soal kesiapan finansial. Biaya pernikahan yang terus meningkat, ditambah tuntutan untuk memiliki hunian, tabungan, dan kestabilan penghasilan, membuat banyak anak muda memilih memprioritaskan karier terlebih dahulu. 

Dalam pandangan mereka, membangun pondasi ekonomi yang kuat dianggap lebih penting daripada terburu-buru membangun rumah tangga.

2. Trauma dan Latar Belakang Keluarga

Pengalaman masa lalu juga mempunyai pengaruh besar. Anak yang tumbuh di keluarga dengan konflik berkepanjangan, perceraian, atau pola hubungan yang tidak sehat sering kali membawa rasa takut akan mengulang hal yang sama.

BACA JUGA: Mengapa Banyak Anak Muda Masa Kini Menunda Menikah?

Kekhawatiran terjebak dalam toxic relationship membuat mereka lebih berhati-hati, bahkan sampai menghindari pernikahan sama sekali.

3. Gaya Hidup dan Nilai Baru

Perubahan zaman turut membawa pergeseran nilai. Individualisme dan prinsip self-priority semakin kuat, sehingga kebahagiaan pribadi sering diposisikan di atas komitmen jangka panjang. 

Ditambah lagi, tren seperti childfree dan narasi “marriage is scary” yang banyak dibicarakan di media sosial ikut membentuk persepsi bahwa menikah bukan lagi jalan yang harus diambil semua orang.

BACA JUGA: Alasan Banyak Orang Menikah di Bulan Syawal

4. Tekanan Sosial yang Berubah

Jika dulu menikah di usia muda dianggap kewajiban sosial dan penentu status, kini sudut pandang itu semakin pudar.  Masyarakat mulai menerima bahwa pernikahan adalah pilihan, bukan keharusan.

Akibatnya, tekanan sosial untuk segera menikah jauh berkurang, memberi ruang bagi individu untuk menentukan jalan hidup sesuai keinginan mereka.

Dari berbagai faktor tersebut, fenomena marriage anxiety membawa dampak yang tidak sepenuhnya negatif. 


Marriage anxiety tidak sepenuhnya membawa dampak negatif--

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: