Zelensky Sebut Rusia Kemungkinan Tolak Opsi Damai: Mereka Sudah Siapkan Serangan Baru

Zelensky Sebut Rusia Kemungkinan Tolak Opsi Damai: Mereka Sudah Siapkan Serangan Baru

Perdana Menteri Kanada Mark Carney dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada KTT G7 pada 17 Juni 2025 di Alberta.--POOL / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP

HARIAN DISWAY - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Rusia sedang mempersiapkan pasukannya untuk serangan baru alih-alih menghentikan perang di Ukraina.

Zelensky menyampaikan kabar ini setelah berbicara dengan pemimpin India dan Arab Saudi pada hari Senin, 11 Agustus 2025.

“Hari ini, ada laporan dari komando intelijen dan militer tentang apa yang sebenarnya dilakukan oleh Putin, terutama persiapan militer. Putin jelas-jelas tidak mempersiapkan gencata senjata dan mengakhiri perang,” ujar Zelensky.

BACA JUGA:Zelensky Berpeluang Hadiri KTT AS-Rusia di Alaska

Dilaporkan Reuters, Zelensky juga menambahkan bahwa Rusia sedang menggerakkan pasukannya ke wilayah Ukraina.

“Tidak ada tanda Rusia akan mengakhiri perang ini,” tutur Zelensky.

Juru bicara militer Ukraina, Vladyslav Voloshyn mengatakan pada Reuters bahwa Senin kemarin Rusia mengerahkan militer di wilayah Zaporizhia untuk melakukan serangan lebih lanjut.

BACA JUGA:Zelensky Berpeluang Hadiri KTT AS-Rusia di Alaska

Pada hari Rabu, Jerman akan mengadakan pertemuan virtual dengan para pemimpin Eropa untuk mendiskusikan cara menekan Rusia untuk mengakhiri perang di Ukraina. Zelensky, Uni Eropa, dan NATO diharapakan untuk menghadiri rapat pertemuan tersebut.

Sedangkan pada Senin lalu, Zelensky menegaskan bahwa konsesi apapun pada Rusia tidak akan berhasil untuk membujyk Rusia untuk menghentikan perang di Ukraina.

BACA JUGA:Zelensky Kembali Ajak Putin untuk Berunding Akhiri Perang

“Rusia menolak untuk menghentikan pembunuhan oleh karena itu mereka tidak akan menerima imbalan atau keuntungan apapun,” tegas Zelensky di akun X miliknya.

“Konsesi tidak akan membujuk seorang pembunuh,” tutup Zelensky.(*)

*) Mahasiswa magang prodi sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: reuters