Hype Blind Box dan Tren Konsumerisme yang Makin Meroket

Hype Blind Box dan Tren Konsumerisme yang Makin Meroket

Hype blind box yang meningkatkan jiwa konsumerisme di kalangan anak muda dan kolektor. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Membuka blind box selalu menghadirkan momen penuh ketegangan: dari rasa penasaran menebak isinya, hingga ledakan euforia ketika mendapat variasi yang diinginkan. Sensasi kejutan seperti inilah yang membuat banyak orang ingin mengulanginya lagi dan lagi. 

Fenomena ini semakin marak seiring popularitas merek seperti Pop Mart, Sonny Angel, Sanrio, Miniso, hingga brand lokal yang menawarkan berbagai seri koleksi dengan desain menarik dan jumlah edisi terbatas. 

Konsep blind box penuh kejutan ini sukses menarik perhatian pasar global, terutama di kalangan anak muda, dan mendorong perilaku konsumtif yang sering kali tidak disadari.

BACA JUGA: Konsumerisme Anak Muda dan Adiksi Sosialita

Tren blind box pertama kali populer di Asia Timur, dengan Jepang menjadi pelopor melalui konsep gashapon—mesin kapsul berisi mainan acak yang sudah dikenal sejak tahun 1980-an. 

China kemudian mengembangkan ide ini menjadi produk blind box modern yang dikemas lebih estetis dan eksklusif, seperti yang dilakukan Pop Mart, sementara Korea ikut menambahkan sentuhan character design yang khas budaya pop mereka. 

Dari sinilah, tren ini meluas ke berbagai negara, termasuk Indonesia, lewat jaringan toko ritel seperti Miniso atau Pop Mart, serta penjualan di platform e-commerce yang membuat aksesnya semakin mudah. 

BACA JUGA: Bahaya Konsumerisme di Kalangan Mahasiswa

Kehadirannya di pasar lokal pun dengan cepat menarik minat konsumen, terutama karena faktor kemudahan membeli sekaligus rasa penasaran yang diciptakan. Salah satu kekuatan utama blind box terletak pada elemen kejutan yang ditawarkannya. 

Ketidakpastian mengenai isi di dalam kemasan memicu pelepasan dopamin—zat kimia di otak yang terkait dengan rasa senang—sehingga setiap membuka akan terasa memuaskan dan membuat orang ingin mengulanginya. 


Konsep collectible series pada blind box mendorong seseorang untuk melengkapi semua varian. --Pinterest

Selain itu, konsep collectible series membuat pembeli terdorong untuk melengkapi semua varian dalam satu seri, meski artinya mereka harus membeli berulang kali dengan risiko mendapatkan varian yang sama seperti yang sudah dimiliki.

BACA JUGA: Fenomena Kecanduan Membeli Blind Box di Kalangan Anak Muda

Fenomena ini diperkuat oleh rasa fear of missing out (FOMO) serta keberadaan komunitas kolektor, di mana interaksi dan pamer koleksi di media sosial menjadi dorongan tambahan untuk terus membeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: