STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (4): Eksis dalam Bayang-Bayang Ketidakpastian

STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (4): Eksis dalam Bayang-Bayang Ketidakpastian

Gedung STKW. Kampus itu memiliki gedung dan fasilitas memadai. Namun, mereka hingga kini berada di bawah bayang-bayang ketidakpastian.-Giustino Obert Lisangan-HARIAN DISWAY

BACA JUGA:CSGS Unair dan SMP Islam Roushon Fikr Berkolaborasi Mendorong Internasionalisasi Sekolah di Jombang

Tanpa struktur building sendiri, STKW tidak bisa sepenuhnya mengelola kampusnya, mengajukan proyek besar, atau menjamin keberlangsungan jangka panjang.

Di sisi lain, mereka juga terus aktif menjalin program kerja sama internasional. Misalnya dengan Malaysia Institute of Art (MIA), Sunway University, hingga Western Australia. 


Seorang mahasiswa STKW tampak beraktivitas di studio seni rupa STKW.-Giustino Obert Lisangan-HARIAN DISWAY

Namun, karena status mereka yang masih swasta, kerja sama itu perlahan hilang. Hingga STKW mengalihkannya dalam kerja sama terkait event-event. 

BACA JUGA:Mengenal BRIDGE OF WORDS, Gerakan Literasi Anak Jalanan Surabaya Bikinan Azkarana

“Kami bukan barang jelek,” terang Mufi. “Dari segi penelitian, pengabdian, dan prestasi dosen, kami jauh di atas beberapa ISI. Tapi, tanpa status negeri semua itu terasa sia-sia,” jelasnya.

STKW membuktikan bahwa kualitas pendidikan seni tidak diukur dari kemegahan gedung. Tapi dari komitmen, akreditasi, dan konsistensi.

Tapi jika pemerintah tidak segera mengakomodasi penegerian, maka bukan tak mungkin STKW punah. (*)

*Ancaman kampus seni negeri yang akan berdiri di Jawa Timur, baca seri selanjutnya...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: harian disway