Warga Gaza Semakin Terjepit, 11 Orang Tewas Saat Al Zaytun Dibombardir Israel

Warga Gaza Semakin Terjepit, 11 Orang Tewas Saat Al Zaytun Dibombardir Israel

Seorang gadis Palestina yang membawa barang di sekitar reruntuhan bangunan di wilayah al-Tuffah, Gaza setelah operasi militer Israel pada Kamis, 14 Agustus 2025.--Omar AL-QATTAA / AFP

HARIAN DISWAY - Pertahanan sipil Gaza mengatakan bahwa 11 orang tewas akibat pengeboman Israel di kawasan Al-Zaytun, barat daya Kota Gaza pada Kamis, 14 Agustus 2025.

Dari 11 orang tersebut, sejumlah 8 orang tewas akibat tembakan tank Israel di Al-Zaytun, seorang pria tewas dalam serangan udara di pinggiran kota Shejaia, dan 2 lainnya tewas dalam penembakan di daerah Tuffah.

BACA JUGA:Rencana Netanyahu Kuasai Penuh Gaza Tuai Kecaman dari Komunitas Internasional Maupun Warga Israel Sendiri

“Pasukan Israel terus melancarkan serangan di daerah Zeitun. Banyak warga yang tidak bisa mengungsi karena tembakan artileri,” ujar juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal.

Tenaga medis setempat mengatakan mereka terus menerima telepon dari warga yang terjebak di daerah Zeitun. Namun, ambulans tidak dapat menjangkau para korban.

BACA JUGA:IDF Akhirnya Setuju Rencana Perang untuk Kuasai Gaza Secara Total

“Ledakan terdengar terus menerus di wilayah timur Gaza, terutama Zeitun dan Shejaia. Israel menghancurkan rumah-rumah di sana,” tutur Ismail, seorang penduduk Gaza.

“Saat malam, kami berdoa agar selamat ketika mendengar ledakan yang kian mendekat. Kami berharap Mesir (mediator) dapat membantu gencatan senjata sebelum kita semua meninggal,” ucap Ismail pada media Reuters.

Dalam beberapa hari terakhir, Zeitun menjadi target serangan udara. 

BACA JUGA:Kabinet Israel Setujui Strategi Baru Netanyahu Kuasai Penuh Gaza

“Dalam 4 hari berturut-turut, wilayah ini (Zeitun) menjadi sasaran operasi militer, yang mengakibatkan banyak kematian dan luka-luka,” ucap Bassal.

Sebelumnya, kepala militer Israel telah menyetujui strategi perang Netanyahu untuk operasi baru di Jalur Gaza. Pendudukan total ini bertujuan untuk membebaskan semua sandera dan mengalahkan Hamas.

Meskipun langkah tersebut mendapat kecaman domestik maupun internasional, Israel bersikeras untuk melaksanakan rencana tersebut.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: arab news