Santri LPI Maktuba Al Majidiyah Siap Ikut Disway Mandarin Debate & Speech Competition

Santri LPI Maktuba Al Majidiyah Siap Ikut Disway Mandarin Debate & Speech Competition

Tiga terbaik Asia, saat mengikuti Chinese Bridge Internasional -dok.istimewa-

PAMEKASAN, HARIAN DISWAY - Persiapan menuju DISWAY Mandarin Debate & Speech Competition 2025,  sudah dimulai. Tim Harian DISWAY mengunjungi LPI Maktuba Al-Majidiyah, di PAMEKASAN, 14 Agustus 2025. 

Tim tiba di aula LPI Maktuba Al-Majidiyah pukul 10.00. Belasan santri berada di ruang tersebut. Mereka berkomunikasi dengan rekan sesama santri menggunakan bahasa Mandarin

Termasuk ketika membaca ayat Alquran. Santri membaca lalu menerjemahkannya menggunakan bahasa Mandarin.  

Direktur LPBA Maktuba Al-Majidiyah Ustad Ihya ulumuddin menjelaskan mereka merupakan santri yang mengikuti program metode akselerasi bahasa asing. "Rata-rata mereka kelas 1 SMA," ungkapnya. 


Tim Harian Disway yang dipimpin Direktur Utama Tomy Gutomo (tiga dari kiri) saat sosialisasi Mandarin Debat & Speech Competition di LPI Maktuba Al Majidiyah, Pamekasan, 14 Agustus 2025. -LPI Maktuba Al Majidiyah-

Ustad Ihya menyebut ada tiga bahasa asing yang dipelajari santri. Selain Mandarin, LPBA Maktubah Al-Majidiyah mempelajari bahasa Perancis dan Arab. 

Santri yang mengikuti aselerasi adalah mereka yang hendak masuk pembelajaran kitab Usul Fiqh. "Sebelum masuk pembelajaran itu, santri ijin itensif selama dua bulan," kata Ustad Ihya. 

BACA JUGA:Penggilingan Beras Besar Wajib Izin Khusus, Prabowo: Yang Kaya Tak Bisa Seenaknya

BACA JUGA:Pengungsi Tibet yang Merindukan Kampung Halaman Mereka, Diterima tapi Digantung

Selama dua bulan itu, mereka mempelajari bahasa yang dipilih. Mulai dari speaking, learning, hingga reading. "Itu berlangsung seharian, termasuk malam, mereka harus setor hafalan kata bahasa," jelas Ihya. 

Metode tersebut cukup efektif. Santri bisa fokus dan menguasai bahasa asing tersebut. Bahkan, tak sedikit dari mereka sudah meraih prestasi. Antara lain, menjadi tiga terbaik Asia pada event Chinese Bridge Internasional, pada 2017 dan 2018. "Tim kami berangkat ke sana dan berhasil menorehkan prestasi," ungkap Ustad Ihya. 

Lelaki asal Bangkalan itu menjelaskan mengapa menerapkan program pembelajaran bahasa asing. "Ada hadis yang mengimbau seseorang untuk menguasai bahasa kaum lain, sehingga tidak terjadi kecurangan ketika kita bekerjasama dengan kaum tersebut," ujarnya. 


Confucius Institute Universitas Negeri Surabaya mengunjungi LPI Maktuba Al-Majidiyah-dok.istimewa-

Hadis tersebut memberi semangat tersendiri bagi LPI Maktuba Al-Majidiyah. Karena itu, dipilihkan tiga bahasa yang potensial. Perancis, Arab, dan Mandarin. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: