Sawit Melimpah, Mengapa Minyak Goreng Langka?

Sawit Melimpah, Mengapa Minyak Goreng Langka?

ILUSTRASI Sawit Melimpah, Mengapa Minyak Goreng Langka?-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

PRESIDEN PRABOWO Subianto dalam pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR, Jumat, 15 Agustus 2025, menyinggung tentang kelangkaan minyak goreng yang terjadi pada awal tahun 2022. 

”Sungguh aneh. Negara (Indonesia) dengan produksi kelapa sawit terbesar di dunia pernah mengalami kelangkaan minyak goreng,” kata presiden. 

Apa yang terjadi pada awal tahun 2022 tersebut? Mengapa minyak goreng langka, padahal di Indonesia minyak sawit melimpah?

HARGA CPO NAIK TAJAM

Minyak sawit adalah salah satu komoditas utama yang diperdagangkan dalam pasar minyak nabati global. Indonesia adalah negara produsen dan pengekspor minyak sawit terbesar dunia dengan produksi yang telah mencapai hingga 50 juta ton per tahun dan 30–35 persen di antara terserap di pasar ekspor. 

BACA JUGA:Generasi Muda dan Tiga Tantangan Industri Sawit

BACA JUGA:Lawan Diskriminasi Sawit Eropa, Strategi Indonesia dan Malaysia Harus Searah

Dalam pasar minyak nabati global, minyak sawit bersaing dengan minyak kedelai, minyak bunga rapa, kanola, minyak bunga matahari, dan beberapa lainnya. Minyak sawit adalah komoditas global sehingga fluktuasi harga tidak terlepas dari dinamika ekonomi dan geopolitik global. 

Pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022, harga hampir semua jenis minyak sawit nabati mentah naik tajam, begitu pula minyak sawit mentah (CPO/crude palm oil). Ada dua faktor yang memengaruhi dinamika pasar minyak nabati global pada kurun waktu tersebut. 

Pertama, belum normalnya kondisi ekonomi global pascapademi Covid-19 sehingga suplai minyak nabati belum sepenuhnya stabil seperti masa sebelum Covid. 

BACA JUGA:Upah Pekerja dan Daya Saing Industri Kelapa Sawit Indonesia

BACA JUGA:Buruh Bunuh Bos Kebun Sawit karena Dimarahi

Kedua, invasi militer Rusia ke Ukraina pada 25 Februari 2022 sehingga pasokan minyak nabati makin terbatas. Rusia dan Ukraina adalah dua produsen minyak bunga matahari terbesar di dunia dengan produksi minyak nabati dari masing-masing negara tersebut sekitar 22 juta ton dan 16 juta ton per tahun.

Invasi militer Rusia ke Ukraina mengganggu suplai minyak bunga matahari ke pasar minyak nabati global yang mengakibatkan harga minyak nabati, termasuk CPO, kembali meningkat tajam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: