5 Tradisi Unik Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia, Dari Telok Abang hingga Peresean

Kemerdekaan Republik Indonesia yang diperingati setiap tanggal 17 Agustus memunculkan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia--freepik.com
BACA JUGA: Semarak Kemerdekaan, Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya Gelar Fashion Show Anak
Kuda pada zaman dahulu merupakan kendaraan utama yang digunakan masyarakat Gayo dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, pacuan kuda dilaksanakan sebagai tradisi hiburan masyarakat Gayo hingga saat ini menjadi tradisi yang diselenggarakan untuk memperingati HUT Kota Takengon dan HUT Kemerdekaan Indonesia.
Menariknya, tradisi ini memiliki joki kecil yang biasanya masih berada di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan joki biasanya tidak menggunakan pelana.
3. Lomba Dayung dari Banjarmasin
Tradisi selanjutnya ini berasal dari pulau Kalimantan, tepatnya pada kota Banjarmasin. Jukung adalah perahu yang digunakan dalam lomba ini, menjadi perahu tradisional suku Banjar yang digunakan dalam keperluan sehari-hari mereka, mulai dari perdagangan, transportasi hingga menangkap ikan.
BACA JUGA: Morazen Surabaya Rayakan Hari Kemerdekaan dengan Busana Adat Nusantara
Lomba dayung telah dilakukan sejak tahun 1924 dan hingga kini menjadi cara masyarakat Banjarmasin dalam memeriahkan kemerdekaan Indonesia. Lomba ini akan dilakukan dengan beregu, setiap regunya memiliki 6 sampai 8 orang.
4. Tradisi Tirakatan dari Jawa Timur
Malam tirakat merupakan tradisi tahunan yang biasanya diselenggarakan pada tanggal 16 Agustus malam untuk memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia.
Malam tirakat dilakukan oleh masyarakat dengan berkumpul di balai desa, masjid atau rumah tokoh masyarakat, kemudian melaksanakan doa bersama dan menyanyikan lagu kebangsaan.
Setelah itu, biasanya dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng atau makan bersama. Tradisi ini bukan hanya sebagai perayaan, tetapi juga sebagai rasa syukur atas Kemerdekaan Republik Indonesia dan kebersamaan mempererat tali silaturahmi.
Tradisi Peresean dari Lombok dilaksanakan dengan pertarungan dua orang laki-laki dengan senjata dari rotan dan perisai dari kulit sapi atau kerbau.--pinterest
5. Tradisi Peresean dari Lombok
Tak kalah unik dan khas dari lainnya, tradisi yang sudah dimainkan dan dilaksanakan oleh Suku Sasak sejak abad ke-13 ini dilaksanakan dengan pertarungan dua orang laki-laki dengan senjata dari rotan dan perisai dari kulit sapi atau kerbau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: diolah dari berbagai sumber