Boros atau Hemat? Trik Atur Keuanganmu di Tengah Gempuran Cashless Society

Di era cashless, segala pembayaran bisa dilakukan tanpa uang tunai, hanya perlu menggunakan dompet digital, QRIS, e-wallet, atau kartu debit maka pembayaran sudah dapat dilakukan. --Pinterest
HARIAN DISWAY - Di era yang kian canggih ini, sudah banyak lokasi perbelanjaan, kafe, atau bahkan transportasi umum yang memasang tanda No Cash di jendela atau dekat pintu masuk. Di tempat lain juga menyediakan QR-code di meja kasir, bahkan tidak jarang melihat tukang parkir berkalung barcode juga.
Semua sistem pembayaran sudah memasuki era digitalisasi. Segala pembayaran bisa dilakukan tanpa uang fisik, seperti menggunakan dompet digital, QRIS, e-wallet, atau kartu debit.
Digitalisasi pembayaran ini sangat memudahkan transaksi jual beli. Praktis memang. Tapi, budaya cashless ini terkadang membuat boros tanpa sadar. Beli ini-itu, check out sana-sini, tiba-tiba saldo sudah habis.
BACA JUGA: 5 Alasan Mengapa Anda Harus Menggunakan Metode Cashless saat Liburan
Bank BI mencatat sudah ada sekitar 47,8 juta pengguna QRIS Tap pada bulan Juni 2025. Transaksi hampir tumbuh 170% dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan dompet digital dan QRIS meningkat pesat sejak era Covid-19.
Transaksi cashless dinilai lebih praktis, cepat, dan memiliki lebih banyak promo daripada transaksi lewat tunai. --Pinterest
Banyak orang yang mulai beralih ke cashless. Transaksi cashless dinilai lebih praktis, cepat, dan memiliki lebih banyak promo daripada transaksi lewat tunai. Meski begitu, pengguna cashless juga memiliki tantangan sendiri, yakni kesulitan untuk melacak pengeluaran dan mudah tergiur dengan promo yang berlebihan.
Sebenarnya, resiko di era cashless juga terbilang tidak kecil. Apalagi jika dilakukan secara tidak sadar dan terus-menerus. Pembayaran cashless menyebabkan spending tanpa sadar, atau bahasa kerennya impulse buying. Saldo cepat habis karena promo dan diskon. Apalagi di aplikasi belanja atau pemesanan online.
BACA JUGA: Judi Online Makin Menjamur, Pemerintah Promosi hingga Blokir Rekening dan E-Wallet
Saat melakukan pembayaran dengan tunai, uang dapat dilihat dan disentuh, sehingga dapat dengan mudah mengontrol pengeluaran uang. --Pinterest
Kemudian sulit mengontrol pengeluaran uang karena tidak ada rasa kehilangan uang fisik. Sangat berbeda saat melakukan pembayaran dengan tunai, uang dapat dilihat dan disentuh, sehingga dapat dengan mudah mengontrol pengeluaran uang.
Mungkin semua pengguna cashless juga merasakan beberapa resiko di atas. Tapi, jangan khawatir. Cashless tidak akan terlalu merugikan apabila dapat mengatur keuangan dengan baik. Berikut ini adalah beberapa trik yang sangat bermanfaat bagi pengguna cashless agar tidak boros dan menguras saldo:
- Tetapkan anggaran bulanan di e-wallet. Isi saldo secukupnya dengan jumlah tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk jajan, belanja, atau yang lain.
BACA JUGA: Aplikasi Pengatur Keuangan untuk Android dan iOS, Bikin Kamu Anti Boros!
- Pisahkan akun atau dompet digital sesuai dengan kebutuhan berbeda, seperti untuk transportasi, hiburan, atau belanja. Ini akan memudahkan untuk membagi keuangan secara disiplin dan pengeluaran tidak akan bercampur menjadi satu.
- Gunakan fitur pencatat transaksi di aplikasi keuangan atau secara manual. Pencatatan ini berfungsing sebagai tracker untuk melihat sudah berapa banyak transaksi yang dilakukan dan ke mana saja tujuan pembayaran.
- Manfaatkan promo dengan bijak, bukan sekadar lapar diskon saja. Pastikan gunakan promo dan diskon sesuai dengan kebutuhan.
BACA JUGA: Jangan Abaikan Keamanan! Ini Daftar Dompet Digital yang Aman dan Mudah Digunakan
- Batasi kartu dan e-wallet aktif agar lebih mudah dikontrol.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: