Netanyahu Perintahkan Negosiasi Pembebasan Sandera Hamas di Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sedang menyampaikan pidato pada acara tahunan "Fourth of July" di Yerusalem pada 13 Agustus 2025.--Ronen Zvulun / POOL / AFP
HARIAN DISWAY – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan negosiasi pembebasan sandera Hamas di Gaza.
Perintah tersebut turun setelah Kementerian Pertahanan Israel memanggil 60.000 pasukan cadangan sebagai persiapan untuk operasi militer di Jalur Gaza.
Sebelumnya, Hamas setuju dengan permintaan gencatan senjata dari negara-negara mediator terkait gencatan senjata 60 hari.
Qatar, negara mediator perdamaian juga mengatakan bahwa Hamas juga setuju membebaskan setengah dari sandera mereka yang berada di Gaza.
BACA JUGA:Israel Relokasi Paksa Warga Gaza ke Bagian Selatan Demi Alasan 'Kemananan'
Namun, Netanyahu tidak menyetujui kesepakatan tersebut.
Dalam video ketika Netanyahu mengunjungi markas Divisi Gaza pada Kamis malam, ia menurunkan perintah agar segera diadakan negosiasi untuk pembebasan sandera Hamas.
“Saya menyetujui rencana militer Israel (IDF) untuk mengambil alih Gaza dan mengalahkan Hamas,” ujar Netanyahu.
“Kedua hal ini krusial—mengalahkan Hamas dan membebaskan sandera,” tambah Netanyahu.
Pada pekan ini, para pejabat Israel menyuarakan ketidaksetujuan mereka atas gencatan senjata parsial.
Pada Sabtu pekan lalu, Kantor Perdana Menteri Israel menyatakan bahwa Israel hanya akan setuju kesepakatan dengan syarat Hamas membebaskan semua sandera sekaligus.
Selain itu, Israel juga menyetujui akan mengakhiri perang dengan syarat pelucutan senjata Hamas, demilitarisasi Jalur Gaza, dan kendali atas keamanan di Gaza.
BACA JUGA:Hamas Sepakat Bebaskan 10 Sandera Israel untuk Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the times of israel