Dialog Kebangsaan di Gedung Juang 45: Generasi Tua Perlu Mengajar Generasi Muda Tentang Perjuangan Para Pahlawan

Dialog Kebangsaan di Gedung Juang 45: Generasi Tua Perlu Mengajar Generasi Muda Tentang Perjuangan Para Pahlawan

Para pembicara dalam Dialog Kebangsaan bertema “Pergulatan Cita, Asa, dan Realita Sebuah Bangsa” di Surabaya, Sabtu 23 Agustus 2025.--Disway

HARIAN DSWAY - Dialog Kebangsaan bertema “Pergulatan Cita, Asa, dan Realita Sebuah Bangsa” digelar di Gedung Juang 45 Surabaya pada Sabtu, 23 Agustus 2025.

Dialog ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan akademisi untuk membahas pentingnya merawat kemerdekaan di tengah tantangan zaman serta peningkatan wawasan kebangsaan.

Acara yang diselenggarakan oleh Forum Beda Tapi Mesra (FBM) ini menjadi wadah diskusi bagi berbagai elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami makna perjuangan dan cinta tanah air, sekaligus mengangkat pesan tentang pentingnya merawat kebinekaan serta menjaga kesinambungan bangsa di usia kemerdekaan yang semakin matang.

Hadir sebagai pembicara antara lain Prof. Dr. Meutia Hatta, Ganang Priyambodo Soedirman, dan Airlangga Pribadi Kusman, S.Ip, M.Si, PhD.

Forum ini juga dihadiri akademisi dan tokoh masyarakat yang memberikan pandangan beragam terkait isu kebangsaan, generasi muda, dan kondisi sosial-politik terkini.

BACA JUGA:Dialog Kebangsaan UHW Perbanas: Kolaborasi Generasi X, Millenial dan Z Penting untuk Membangun Ekonomi

BACA JUGA:Dialog Kebangsaan UHW Perbanas: Pendidikan Jadi Pondasi Ekonomi Inklusif dan Generasi Emas 2045

Dalam sesi pembukaan, moderator menekankan pertanyaan mendasar: “Apakah kita masih harus mengetahui apa yang diperjuangkan oleh para pahlawan sehingga kita bisa meneruskannya, terutama generasi muda?”

Menanggapi hal ini, Prof. Meutia Hatta menekankan pentingnya peran lintas generasi dalam menjaga kemerdekaan.

“Generasi yang sudah berumur 40 tahun ke atas harus mengajari dan membimbing generasi muda. Kalau kita tidak tahu, untuk apa kita merdeka, yang ada kita akan hidup sendiri-sendiri," paparnyam 

Meutia memaparkan, generasi yang lebih tua memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Meski demikian,  generasi muda juga perlu memahami sejarah perjuangan agar tidak tercerabut dari akar kebangsaan.

BACA JUGA:Ketua MPR RI: Korupsi Pengkhianatan terhadap Ruh Kemerdekaan dan Demokrasi

BACA JUGA:Refleksi HUT Ke-80 Kemerdekaan RI: Globalisasi dan Imunitas Nasionalisme Kita

Ganang Priyambodo Soedirman dan Airlangga Pribadi turut menekankan pentingnya cinta tanah air yang diwujudkan dalam tindakan nyata, serta perlunya menjaga keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: