Shanghai Cooperation Organization (SCO) Terbuka untuk Negara dengan Spirit Senada

Shanghai Cooperation Organization (SCO) Terbuka untuk Negara dengan Spirit Senada

ASISTEN MENTERI Luar Negeri Tiongkok Liu Bin (kiri) ketika memimpin konferensi pers di Beijing, Jumat, 22 Agustus 2025.-Doan Widhiandono-

Shanghai Cooperation Organization (SCO) kembali jadi panggung diplomasi Tiongkok. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menggelar konferensi pers, Jumat, 22 Agustus 2025. Mereka memaparkan agenda Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) SCO di Tianjin, 31 Agustus–1 September 2025.

ACARA itu dimulai pukul 10.00 di ruang konferensi kementerian. Atmosfernya formal. Tapi tidak kaku.

Wartawan internasional, termasuk peserta China International Press Communication Center (CIPCC), diberi ruang mengajukan pertanyaan. Harian Disway yang tengah mengikuti program CIPCC (Agustus–Desember 2025), menjadi salah satu jurnalis yang diberi kesempatan bertanya.

Pertanyaannya singkat: Semakin banyak negara yang ingin bergabung dengan SCO, apakah ada rencana menambah keanggotaan? Lalu bagaimana ekspektasi Tiongkok tentang masa depan SCO Family?

BACA JUGA:Dari Peluncuran Buku Kisah-Kisah Menyentuh Shanghai Cooperation Organization (2): Kembali Ceria karena Mata Terbuka

BACA JUGA:Dari Peluncuran Buku Kisah-Kisah Menyentuh Shanghai Cooperation Organization (1): Jauh dari Kesan Diplomasi Kaku

Asisten Menteri Luar Negeri Tiongkok Liu Bin menjawab lugas. “SCO bersifat openness dan inclusive. Kami terbuka pada negara-negara yang punya pikiran seperti itu,” ujarnya.

Ya, dalam acara itu, Liu mengatakan bahwa dunia seharusnya sudah meninggalkan mentalitas Perang Dingin (cold war mentality). “SCO harus menjadi common home of cooperation dan togetherness,” tegasnya.

Itulah yang menjadi salah satu spirit diplomasi Tiongkok beberapa dekade ini. Kebersamaan dan kerja sama. Bukan saling gertak, saling ancam, apalagi unjuk kekuatan.

KTT SCO di Tianjin bakal jadi salah satu agenda diplomasi terbesar di bawah kepemimpinan Xi Jinping tahun ini. Sedikitnya 22 kepala negara dan pemerintahan, plus 10 pemimpin organisasi internasional, akan hadir. Presiden Xi sendiri akan tampil sebagai pembicara utama.


JURNALIS PESERTA CIPCC berfoto bersama setelah konferensi pers di Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Jumat, 22 Agustus 2025.-Dokumen Pribadi-

Liu menyebut, hasil KTT nanti akan berupa strategi 10 tahun SCO, deklarasi bersama, serta dokumen kerja sama bidang keamanan, ekonomi, hingga budaya.

Tiongkok menyebut momentum tersebut sebagai “new measure untuk mendukung tatanan internasional pascaperang”. Di tengah ketegangan geopolitik global, Beijing ingin memosisikan SCO sebagai forum penyeimbang, bahkan alternatif, dari blok-blok kekuatan Barat.

SCO berdiri tahun 2001. Pendiri awalnya adalah Tiongkok, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan, Tajikistan, dan Uzbekistan. India dan Pakistan bergabung 2017. Iran masuk pada 2023. Belarus resmi jadi anggota penuh tahun lalu. Total kini ada 10 negara anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: