Bankir Muda Diculik-Dibunuh di Jakarta Timur: Disergap di Tempat Parkir

Bankir Muda Diculik-Dibunuh di Jakarta Timur: Disergap di Tempat Parkir

ILUSTRASI Bankir Muda Diculik-Dibunuh di Jakarta Timur: Disergap di Tempat Parkir.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kepala KCP BRI Cempaka Putih, Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta, 35, diculik-dibunuh di tempat parkir Lottemart, Pasar Rebo, Jakarta Timur, seusai rapat soal kredit di pusat grosir itu. Polisi menangkap empat pelaku, motifnya diselidiki. Anggota DPR menyarankan dirut BRI agar dalam memberi target kepada karyawan, risikonya diperhitungkan.

PENCULIKAN itu dengan cepat diikuti pembunuhan. Tidak sampai 24 jam Ilham diculik, mayatnya ditemukan di semak-semak di Bekasi atau sekitar 20 kilometer dari lokasi penculikan.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan, kepada wartawan, Kamis, 21 Agustus 2025, menjelaskan kronologi kejadian.

Rabu siang, 20 Agustus 2025, Ilham menghadiri rapat bersama pihak nasabah, Lottemart Pasar Rebo. Rapat berlangsung dari pukul 14.20 sampai 16.30 WIB. Pada pukul 16.49 Ilham mengirim pesan kepada rekan kerjanya, rapat telah selesai.

Ilham kemudian menuju tempat parkir mobil, hendak meninggalkan Lottemart. Dari pantauan CCTV, Ilham berjalan kaki menuju ke mobilnya warna hitam. Ketika hendak membuka pintu mobil, ia langsung disergap beberapa pria yang keluar dari mobil putih di sebelah mobil Ilham.

Lalu, Ilham dipaksa masuk ke mobil putih pelaku. Mobil putih langsung berangkat. Mobil Ilham tetap di tempat parkir.

Ada saksi seorang pria di dekat situ. Namun, ia tidak sempat mencegah. Sebab, proses pemaksaan terhadap Ilham berlangsung cepat. Maka, kabar itu menyebar di kantor tempat kerja korban.

Kamis dini hari, 21 Agustus 2025, keluarga Ilham lapor polisi tentang kabar Ilham diculik. Pagi itu juga, sekitar pukul 05.30, ditemukan mayat pria di semak-semak di Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Bekasi. Setelah diselidiki polisi, itulah mayat Ilham.

AKBP Dicky: ”Benar. Itu jasad kepala cabang bank yang dilaporkan diculik.”

Hari itu juga, siangnya, ada rapat dengar pendapat Komisi VI DPR RI dengan Dirut BRI Hery Gunardi. Rapat bukan soal penculikan-pembunuhan tersebut. Melainkan, terkait Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). 

Di situ Hery menyinggung soal penculikan Ilham, yang katanya semua proses diserahkan kepada polisi penyidik. Ia belum tahu motif pembunuhan.

Di rapat itu pula anggota Komisi VI Ismail Bachtiar menyinggung hal tersebut. Ia meminta perbankan memperhatikan risiko dari target perseroan. ”Mohon, dalam memberikan target kepada karyawan, perhatikan dampak risiko terhadap karyawan,” katanya.

Ismail tidak memerinci, target apa? Namun, dari kalimatnya, bisa disimpulkan bahwa Ismail menilai bank-bank kini terlalu agresif dalam menjaring nasabah. Baik dalam hal kredit maupun simpanan. Risiko terhadap kredit yang berpotensi bahaya bagi karyawan bank. Jika kreditnya macet.

Namun, sampai Kamis malam, 21 Agustus 2025, polisi belum mengungkap motif penculikan dan pembunuhan itu. Belum tentu soal kredit macet. Masih diselidiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: