Viral Isu Mundurnya Pasha Ungu dari DPR Gegara ‘Ogah Makan Uang Haram’!

Isu mundurnya Pasha Ungu dari DPR dipastikan hoaks, ia masih aktif bertugas.-Suara.com-
HARIAN DISWAY — Jagat media sosial Indonesia kembali gaduh. Video viral mengklaim politisi sekaligus musisi, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu, mundur dari kursi DPR RI karena menolak ikut makan uang haram.
Kutipan heroik yang tersebar membuat publik terkejut. “Saya tidak mau ikut-ikutan makan uang haram, lebih baik mundur demi rakyat saya,” begitu bunyi narasi dalam video.
BACA JUGA:DPR Soal Tunjangan Rumah Rp50 Juta Per Bulan: Yang Menentukan Menteri Keuangan, Kami Hanya Menerima
Cerita itu digambarkan sebagai tamparan keras bagi parlemen. Banyak warganet langsung menganggap Pasha sebagai sosok pahlawan dari dalam Senayan.
Potongan video tersebut cepat menyebar di TikTok, X, hingga WhatsApp. Di tengah citra DPR yang terpuruk, narasi ini terasa begitu nyata dan menyentuh emosi.
BACA JUGA:Ramai Seruan Bubarkan DPR, Ahmad Sahroni: Kritik Silakan, Jangan Berlebihan
Konten itu menampilkan foto lama Pasha saat berada di ruang sidang. Narasi kemudian ditambahkan untuk seolah-olah ia memilih mundur demi menjaga integritas.
Namun, fakta menunjukkan sebaliknya. Tidak ada dokumen resmi maupun pernyataan valid dari Pasha, Partai Amanat Nasional (PAN), ataupun pimpinan DPR RI mengenai pengunduran diri itu.
BACA JUGA:Sahroni: Seruan Bubarkan DPR Mental Orang “Tertolol Sedunia”
Beberapa media pun sudah mengklarifikasi berita ini, Radar Solo misalnya. Mereka menulis bahwa berita tersebut hanyalah manipulasi foto dan potongan ucapan lama yang diberi narasi provokatif.
Radar Jakarta menyebut hoax ini sengaja ditunggangi untuk memanfaatkan momentum kemarahan publik. DPR memang sedang menjadi sorotan akibat wacana kenaikkan tunjangan dan komentar arogan sebagai anggota.
BACA JUGA:Isu Demo Besar 25 Agustus Membesar di Medsos, Massa Geruduk Alun-Alun Pati dan Gedung DPR RI?
Hoaks itu bekerja karena narasi yang dibangun terlalu sempurna. Publik diminta percaya bahwa ada anggota DPR yang berani menolak “makan uang haram”. Meski faktanya tidak demikian.
Konten semacam itu memanfaatkan bias psikologis masyarakat. Publik lebih mudah percaya pada narasi yang sesuai dengan kekecewaan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: suara.com