Fakta Menarik Siapa Dia, Film Musikal Garin Nugroho yang Jadi Surat Cinta buat Sinema Indonesia

Film “Siapa Dia” karya Garin Nugroho yang akan tayang pada 28 Agustus 2025.--Instagram @siapadiafilm
HARIAN DISWAY - Garin Nugroho comeback! Sutradara yang terkenal membesut film-film kualitas festival internasional itu menyuguhkan tontonan yang beda dan segar: drama musikal. Judulnya, Siapa Dia.
Siapa Dia adalah film musikal penuh warna yang oleh Garin sebagai "surat cinta untuk sinema Indonesia". Lewat musik, tari, dan visual, film itu mengajak kita menelusuri perjalanan panjang perfilman tanah air. Mulai dari era kolonial sampai zaman sekarang.
Bukan cuma konsepnya yang unik. Deretan pemain film ini juga bikin antusiasme publik makin tinggi. Nicholas Saputra didapuk jadi pemeran utama dengan tantangan memerankan empat karakter di tiga era berbeda.
Ia ditemani aktris top seperti Amanda Rawles, Ariel Tatum, Widi Mulia, sampai Gisella Anastasia. Kehadiran mereka bikin cerita lintas zaman yang ditawarkan film ini terasa semakin hidup.
BACA JUGA:Sinopsis Siapa Dia, Nicholas Saputra Nyanyi dan Menari di Film Musikal Garapan Garin Nugroho
BACA JUGA:Bertabur Bintang! Film Musikal Siapa Dia Diramaikan Nicholas Saputra Sampai Ariel Tatum
Sebelum menontonnya di bioskop pekan ini, simak 5 fakta menarik di balik film Siapa Dia.
1. Film Musikal Pertama Garin Nugroho
Sosok Garin Nugroho, sutradara film “Siapa Dia”, karya musikal pertamanya di layar lebar.--Instagram @garin_film
Selama ini Garin dikenal suka eksplorasi budaya dan tradisi lewat film. Mulai dari Bulan Tertusuk Ilalang, Daun di Atas Bantal, Aku Ingin Menciummu Sekali Saja, hingga Opera Jawa, semua disampaikan dalam gaya puitis yang jadi langganan festival film Internasional.
Rekam jejak Garin di dunia sinema Indonesia sudah begitu panjang. Karya debutnya, Cinta dalam Sepotong Roti (1991), mendapatkan enam nominasi Piala Citra, termasuk untuk kategori Film Terbaik dan Sutradara Terbaik di FFI 1992.
Ia kemudian terpilih sebagai Sutradara Muda Terbaik di Festival Film Asia Pasifik di Seoul, Korea, pada 1993. Sedangkan film berikutnya, Surat Untuk Bidadari, memenangkan Festival Film Taormina dan Festival Film Internasional Tokyo.
Daun di Atas Bantal, yang melejitkan Christine Hakim ke kancah internasional, juga mendapatkan Best Film di Tokyo pada 1998. Dengan pengalaman begitu kaya, Garin akhirnya memberanikan diri menyentuh teritori yang tak pernah ia jamah: film musikal.
BACA JUGA:Berawal Dari Keresahan Olga Lydia, Film Arti Cinta Angkat Luka Perempuan dalam Drama Musikal
BACA JUGA:Olga Lydia Ungkap Perjuangan Para Pemeran Membawakan Emosi di Film Arti Cinta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber