Rencana Prabowo Bangun 30 Fakultas Kedokteran Disambut Positif Dokter Muda

Rencana Prabowo Bangun 30 Fakultas Kedokteran Disambut Positif Dokter Muda

Rencana Presiden RI, Prabowo Subianto membangun 30 fakultas kedokteran baru di Indonesia mendapatkan sambutan positif dari para tenaga medis. Dukungan ini muncul bersamaan dengan peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional (INN) di R--

HARIAN DISWAY – Rencana Presiden RI Prabowo Subianto membangun 30 fakultas kedokteran baru di Indonesia dalam empat tahun ke depan mendapat sambutan positif dari para tenaga medis.

Dukungan itu mencuat bersamaan dengan peresmian Gedung Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional (INN) di RS PON, Jakarta Timur, Selasa, 26 Agustus 2025.

Prabowo menilai Indonesia masih kekurangan dokter spesialis maupun dokter umum. Saat ini, perguruan tinggi hanya mampu meluluskan sekitar 2.700 dokter spesialis dan 12.000 dokter umum setiap tahun.

BACA JUGA:Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga: Ancaman Malignansi dan Inovasi Penanganannya

Untuk itu, pemerintah menargetkan pembukaan 148 program studi baru kedokteran, pembangunan 30 fakultas kedokteran, serta 500 rumah sakit di seluruh wilayah Indonesia dalam empat tahun mendatang.

“Menurut saya itu adalah ide yang sangat baik. Dan kita sangat tahu bahwa di seluruh dunia kita kekurangan dokter. Jadi dengan rencana Bapak Presiden seperti itu, pasti harus kita dukung dengan segenap kemampuan kita. Karena maksudnya sangat baik,” kata dr Ana, dokter IGD RS PON.

Apresiasi serupa juga disampaikan dr Lani, dokter patologi RS PON. Ia menilai rencana pemerintah akan meningkatkan kualitas layanan dan penelitian kesehatan.

BACA JUGA:Mengenal Tiga Prodi Baru di Untag Surabaya: Fakultas Kedokteran, Artificial Intelligence, dan Teknologi Rekayasa Manufaktur

“Merasa senang, bangga karena memang sudah hampir lebih dari 10 tahun kita mengabdi di sini. Dari awal RS buka sampai jadi sebesar ini. Harapannya bisa membantu kesehatan masyarakat pada umumnya, dan mengembangkan penelitian di bidang kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, dr Lani berharap pemerintah juga memperhatikan ketersediaan alat kesehatan modern serta kebijakan yang dapat meringankan biaya layanan medis.

BACA JUGA:PCU Resmikan Fakultas Kedokteran Gigi, Siapkan Lulusan Adaptif Teknologi

“Ya, mungkin harapannya pemerintah bisa menunjang alat kesehatan yang lebih maju. Harapannya juga biaya kesehatan lebih murah lagi,” tambahnya.

Program besar pembangunan fakultas kedokteran dan rumah sakit ini diharapkan dapat mengatasi ketimpangan tenaga medis, memperluas akses layanan kesehatan, serta mendorong riset dan inovasi teknologi medis di Indonesia.

Dukungan penuh dari dokter, tenaga kesehatan, hingga masyarakat diyakini akan mempercepat terwujudnya pemerataan layanan kesehatan di seluruh daerah. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: