Makin Redupnya Lentera Empati Gedung Senayan

Makin Redupnya Lentera Empati Gedung Senayan

ILUSTRASI Makin Redupnya Lentera Empati Gedung Senayan.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kondisi itu dimanfaatkan oleh partai politik dalam meningkatkan jumlah suara pada pelaksanaan pesta demokrasi, baik pilpres, pilkada dan pileg. 

Kepopuleran seorang tokoh dalam media seolah segala-galanya bagi masyarakat yang sebagian besar tingkat pendidikannya menengah ke bawah. 

Dalam pelaksanaan demokratisasi, seakan masyarakat hanya mengandalkan informasi yang disajikan media dengan para selebritis atau pesohor sebagai endorser

Strategi komunikasi para anggota legislatif di masa-masa krisis kepercayaan saat ini adalah kunci untuk meraih kembali simpati dari rakyat. 

Comb dalam karyanya, Outgoing Crisis Communication: Planning, Managing, and Responding (2015), mendefinisikan krisis sebagai situasi yang melibatkan ancaman signifikan terhadap reputasi organisasi yang membutuhkan respons yang cepat dan tepat. 

Komunikasi krisis menjadi instrumen penting untuk membatasi dampak negatif dan membangun persepsi publik yang positif kepada organisasi organisasi itu sendiri. 

Dalam teorinya, Comb telah mengembangkan ”situational crisis communication theory” yang menekankan pentingnya adaptasi respons organisasi dengan jenis krisis yang dihadapi. 

Respons yang dikelola dapat membantu mengakomodasi emosi publik, memperkuat kembali reputasi, dan membangun kembali psikologis publik.

Dapat dipahami ketika kelompok masyarakat dan mahasiswa menumpahkan kemarahannya ketika fungsi legislasi dicemari dengan sikap kurang terpuji dan perilaku korup. Juga, tuntutan pembubaran DPR terkesan merupakan jalan pintas, tetapi menimbulkan ongkos sosial dan politik yang sangat besar. 

Integritas, transparansi, dan akuntabilitas tinggi seharusnya ditunjukkan para wakil rakyat serta terus berkomitmen memperjuangkan nasib rakyat dapat membuat bangsa ini menuju kehidupan yang baldatun thoyibbatun wa robbun ghafur! (*)

*) Sukarijanto adalah pemerhati kebijakan publik dan analis di Institute of Global Research for Economics, Entrepreneurship & Leadership.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: