Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW, Dari Timur Tengah Hingga Indonesia

Maulid Nabi Muhammad SAW-Freepik-
Menurut catatan NU Online (jabar.nu.or.id), Maulid Nabi kemudian berkembang menjadi tradisi masyarakat muslim di berbagai belahan dunia. Termasuk Timur Tengah dan Asia Tenggara.
Maulid Nabi di Tanah Kelahiran Rasulullah
Di Mekkah dan Madinah, Maulid Nabi awalnya tidak dirayakan secara meriah. Karena fokus ibadah akbar hanya haji dan umrah.
Namun seiring perkembangan waktu, peringatan Maulid mulai dikenal di wilayah Hijaz. Yakni dalam bentuk pembacaan doa dan zikir bersama.
Tradisi tersebut bersifat sederhana dan tidak menonjolkan pesta atau perayaan besar.
BACA JUGA:Bacaan Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW Lengkap Arab, Latin dan Artinya
Maulid Nabi di Indonesia
Di Indonesia, peringatan Maulid Nabi sudah dikenal sejak masuknya Islam pada abad ke-15 melalui para ulama dan wali.
Tradisi itu kemudian diperkaya dengan budaya lokal. Di berbagai daerah, Anda bisa menemukan bentuk perayaan yang unik, seperti:
- Grebeg Maulud di Yogyakarta dan Surakarta, berupa kirab gunungan hasil bumi.
Ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk meningkatkan keimanan dalam perayaan Maulid Nabi 2025, misalnya membaca Al-Qur'an. - Mohamed hamdi - Pexels
- Sekaten di Jawa Tengah, berupa pasar malam dan tabuhan gamelan untuk mengajak masyarakat mendekat ke masjid.
- Baayun Maulud di Kalimantan Selatan, tradisi mengayun anak sambil membaca salawat.
Semua bentuk perayaan itu tetap berfokus pada pesan utama. Yaitu meneladani Rasulullah SAW dan memperkuat persaudaraan sesama muslim.
BACA JUGA:Libur Maulid Nabi, Jalan Tol di Jabar, Jateng dan Jatim Alami Lonjakan
Relevansi Maulid Nabi Saat Ini
Perayaan Maulid Nabi di era modern bukan hanya untuk mengenang sejarah. Tetapi juga menjadi momentum refleksi diri.
Bagaimana kita mencontoh akhlak Nabi dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita sudah menebar kasih sayang, kejujuran, dan keadilan seperti yang beliau ajarkan?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: