4 Tradisi Maulid Nabi yang Masih Lestari Hingga Kini

Selain bernuansa religius, Baayun Maulid juga menjadi ajang kebersamaan masyarakat. Keluarga dan tetangga berkumpul untuk mempererat hubungan sosial sekaligus menjaga tradisi warisan leluhur.

3. Muludan – Cirebon

Tradisi Muludan di Cirebon mengingatkan masyarakat akan jasa Walisongo dalam menyebarkan Islam di Pulau Jawa. --1001 Indonesia

Muludan berpusat di Keraton Kasepuhan dan Makam Sunan Gunung Jati. Masyarakat berbondong-bondong untuk mengikuti doa bersama, berziarah, dan menyaksikan berbagai pergelaran budaya lokal. 

BACA JUGA: Maulid Nabi 2025, Cek Tanggal dan Amalan yang Dianjurkan

Tradisi ini memiliki nilai historis yang tinggi karena mengingatkan masyarakat pada jasa Wali Songo, khususnya Sunan Gunung Jati, dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat. 

Bagi warga Cirebon, Muludan bukan hanya acara ritual, melainkan juga simbol keterikatan spiritual dengan sejarah penyebaran Islam.

4. Maulid Adat Bayan – Lombok

Tradisi Maulid Adat Bayan di Lombok menjadi bukti akulturasi antara nilai Islam dan budaya lokal. --Radar NTB

Tradisi berlangsung di Masjid Kuno Bayan Beleq, salah satu masjid tertua di Lombok. Ritualnya memadukan adat Sasak dengan ajaran Islam, menciptakan nuansa sakral yang khas. 

Dalam prosesi Maulid Adat Bayan, masyarakat menunjukkan rasa syukur sekaligus memperkokoh identitas budaya mereka. 

Tradisi ini menjadi bukti akulturasi antara nilai Islam dan budaya lokal, yang hingga kini tetap dijaga sebagai warisan spiritual dan budaya masyarakat Lombok.

BACA JUGA: 6 Tradisi Perayaan Maulid Nabi di Berbagai Negara

Di balik kemeriahan tradisi Maulid Nabi di berbagai daerah, tersimpan nilai-nilai luhur yang tetap hidup hingga kini. 

Setiap perayaan menghadirkan semangat gotong royong, silaturahmi, dan berbagi makanan, yang membuat masyarakat semakin erat dalam kebersamaan. 

Sumber: