Hari Literasi internasional 2025: Sejarah, Makna, dan Relevansinya di Era Digital

Hari Literasi internasional 2025: Sejarah, Makna, dan Relevansinya di Era Digital

Hari literasi internasional menjadi refleksi bahwa literasi adalah fondasi penting dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga pekerjaan. --iStock

HARIAN DISWAY - Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 September menjadi pengingat bahwa kemampuan membaca dan menulis bukan sekadar keterampilan dasar. Literasi adalah fondasi pendidikan dan pembangunan. 

Peringatan tersebut mengajak masyarakat untuk semakin peduli pada literasi. Sebab, itulah jalan menuju pengetahuan, kesempatan, dan masa depan yang lebih baik.

Berikut ini sejarah, makna, dan relevasi Hari Literasi Internasional di era digital.

BACA JUGA:Minat Baca di Tengah Revolusi Teknologi

BACA JUGA: BRI Peduli Gelar Program Literasi Anak Negeri di Lombok, Bangun Minat Baca Sejak Dini

1. Sejarah

Hari Literasi Internasional pertama kali ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1966 dan mulai diperingati sejak 1967. 

Penetapan tersebut lahir dari keprihatinan dunia pada tingginya angka buta pada masa itu, yang menjadi hambatan besar bagi pembangunan sosial dan ekonomi. 

Hari Literasi Internasional menjadi cara UNESCO untuk menegaskan kepada seluruh warga dunia bahwa kemampuan membaca dan menulis adalah hak dasar setiap orang, bukan privilese. 

Itu artinya, tiap negara bertanggung jawab atas akses individu terhadap literasi sebagai bekal untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Juga, membuka peluang lebih lebar menuju masa depan yang layak.

BACA JUGA:Gugah Minat Baca Anak

BACA JUGA: Mengenal BRIDGE OF WORDS, Gerakan Literasi Anak Jalanan Surabaya Bikinan Azkarana

2. Makna

Seiring berjalannya waktu, makna literasi tidak lagi terbatas pada kemampuan membaca dan menulis dasar saja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: