Informal: Pergaulan Inklusif TIBA dan Teman Dengar, Bahasa Isyarat Warnai Perbedaan

Informal: Pergaulan Inklusif TIBA dan Teman Dengar, Bahasa Isyarat Warnai Perbedaan

Pergaulan inklusif dengan bahasa isyarat bersama TIBA dan Teman Tuli, cerminkan indahnya perbedaan. - Subastian Salim - Harian Disway

BACA JUGA:Semangat Sahabat Tuli Belajar Ngaji dengan Bahasa Isyarat

BACA JUGA:Sinopsis Film Hear Me: Our Summer, Kisah Cinta Hangat dengan Bahasa Isyarat Tayang 25 Mei di Viu

Adrian Leonard Tobing, salah seorang teman tuli di TIBA Surabaya, mengatakan bahwa pergaulan teman tuli dan teman dengar di era modern sudah jauh lebih baik. 

“Zaman dulu, sekolah luar biasa dikelola pemerintahan Belanda. Muridnya tidak boleh pakai bahasa isyarat. Harus bisa pakai oral agar bisa komunikasi,” kata pria lulusan Sekolah Dasar Luar Biasa di era kolonial itu. 

Laman Kemendikbud mencatat bahwa bahasa isyarat diperkenalkan oleh pemerintah pertama kali melalui SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia) pada 1981. Dengan SIBI, bahasa isyarat disesuaikan dengan pola kalimat Bahasa Indonesia yang mudah dipahami. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: