Apel Bersama, Gubernur Khofifah Serahkan Bantuan untuk ASN Terdampak Kebakaran Gedung Negara Grahadi

Erwin menerima bantuan dari Gubernur Khofifah -Humas Pemprov Jawa Timur-
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar apel bersama seluruh ASN di halaman Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jatim, Senin, 8 September 2025. Ia juga menyerahkan bantuan bagi ASN yang terdampak kebakaran di Gedung Negara Grahadi saat aksi demonstrasi akhir Agustus lalu.
Bantuan tersebut diberikan kepada Erwin Sugiarta staf Biro Administrasi Pimpinan Rp 20 juta, Doni staf Biro Umum Rp 10 juta dan Wahyu staf Biro Umum Rp 5,5 juta.
Mereka dibantu karena, sepeda motor Erwin menjadi sasaran pembakaran massa. Lalu, Wahyu kehilangan tabungan yang rencananya digunakan untuk tahlilan 40 hari sang bunda. "Jadi yang terkonfirmasi Erwin, memang ada bangkai motornya, saya minta didata, ternyata banyak, lalu ada Wahyu, tabungannya ikut terbakar,” kata Khofifah.
Apel ini sengaja digelar untuk menandai berakhirnya pemberlakuan flexible working arrangement bagi seluruh ASN pasca aksi unjuk rasa masyarakat akhir Agustus lalu. Turut hadir di acara itu Sekretariat Daerah Provinsi Jatim Adhy Karyono dan jajaran Kepala OPD Jatim.
BACA JUGA:Hadiri Maulid Nabi Muslimat NU Malang, Khofifah: Akhlak dan Terknologi Digital Harus Seiring
Khofifah meminta ASN pemprov Jawa Timur untuk menjaga lisan maupun perbuatan -Humas Pemprov Jawa Timur-
Khofifah mengatakan pengaturan kerja memang dibuat lebih fleksibel. Tujuannya keselamatan pegawai bisa lebih terjaga, utamanya di daerah yang potensial rawan keamanan.
"Hari ini kita memulai kembali kerja full time sesuai dinamika penugasan di masing-masing institusi dimana mereka bertugas, kalau kemarin ada flexible working arrangement, sekarang kembali bekerja seperti normalnya," ucap Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu menambahkan, penugasan dan tanggung jawab masing-masing titik kerja ada resiko tertentu. Termasuk ada waktu yang memang tidak bisa dibatasi pada jam kerja.
"Itu yang sedang kita exercise bersama tim TAPD dikomandani oleh Sekda, kalau ada penyesuaian nanti disesuaikan dengan semua regulasi yang ada, salah satu yang mengalami penyesuaian dan pengurangannya agak siginifikan adalah Sekda," lanjutnyi.
BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi di Kediaman, Khofifah Ajak ASN Selami Ajaran Syech Abdul Qadir Jailani
Pada kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan kabar bagi PPPK di lingkungan Pemprov Jatim. Yakni, Per bulan Februari 2026 mendatang, PPPK akan mendapatkan tambahan penghasilan pegawai (TPP) 50 persen dari kelas jabatan.
"Karena harus ada kinerjanya dulu, maka terhitung mulai Februari maka PPPK akan mendapatkan TPP di 2026 sebesar 50 persen dari kelas jabatan," jelasnyi.
Ia mengatakan, tujuan dari peningkatan pendapatan bagi PPPK adalah bagaimana beban tugas berseiring dengan reward yang diperoleh masing-masing ASN Pemprov Jatim. "Kami berupaya untuk bisa memberikan apresiasi dari semua kinerja dan beban tugas diantara semua personal yang ada di Pemprov Jatim," imbuhnyi.
Khofifah juga berpesan kepada seluruh ASN dilingkungan Pemprov Jatim untuk berhati-hati. Baik dalam berucap, bertindak maupun berinteraksi.
BACA JUGA:Maulid Nabi Muhammad SAW, Khofifah Ajak Warga Jatim Rawat Harmoni dan Kerukunan
"Hari ini kehati-hatian harus lebih dijaga mulai berucap, bertindak dan berinteraksi, apa yang kita lihat ini tiba-tiba kemudian ada paramater-parameter serta indikator nilai yang kemudian muncul dan memiliki keserupaan perspektif," kata Khofifah.
Ia menilai bagaimana pentingnya akhlak dalam memanfaatkan digital IT. Hal itulah yang mengilhami Gubernur Khofifah mengadakan kajian bulanan Nasoihul Jaelani atau Mutiara Nasihat dari Syekh Abdul Qadir Jaelani ada 31 item mengajarkan arti kejujuran, kesederhanaan, sabar syukur dan ikhlas karya Syekh Muhammad Fadhil Al Jaelani.
"Saya minta itu nanti jadi kajian bulanan, satu bulan sekali satu jam, nanti Wagub yang mengomandoi, pertama di kajian dibahas soal akhlak, bagaimana akhlak dengan digital IT. Jadi sekarang bukan hanya dari lisan tapi jari-jari ini juga harus berakhlak. Eranya ini adalah akhlak memberseiringi digital IT," jelasnya.
Program tersebut untuk memberikan ruh dalam diri individu. Utamanya tentang bagaimana cara pandang, cara berfikir, menata hati dan cara bertindak kita. "Dinamika kehidupan luar biasa, tontonan terlalu banyak, tuntunannya kurang," ungkap Khofifah. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: