Humas Pemerintah dan Spirit Tri Hita Karana, Membangun Komunikasi yang Harmonis

Humas Pemerintah dan Spirit Tri Hita Karana, Membangun Komunikasi yang Harmonis

ILUSTRASI Humas Pemerintah dan Spirit Tri Hita Karana, Membangun Komunikasi yang Harmonis-pixabay/@geralt-

Humas pemerintah memiliki peran penting untuk menempatkan isu lingkungan sebagai bagian dari percakapan publik. Contoh paling nyata adalah melalui program Jatim Lestari lewat penanaman mangrove. Hal itu bukan sekadar menanam, tetapi juga dikomunikasikan sebagai investasi peradaban, perlindungan dari krisis iklim, dan warisan untuk generasi mendatang.

Data Edelman Trust Barometer (2024) mencatat, 62 persen publik global kini menuntut pemerintah lebih transparan dan aktif dalam isu sosial-lingkungan. Humas, dalam hal ini, tidak hanya menyampaikan kegiatan penanaman pohon, tetapi harus bisa mengartikulasikan makna di baliknya: menjaga masa depan bersama.

Mengintegrasikan Tri Hita Karana dalam praktik kehumasan berarti menjadikan komunikasi pemerintah bukan sekadar alat informasi, melainkan juga instrumen harmoni.

Dari sisi Parahyangan, humas menghadirkan pesan yang bermakna spiritual, menanamkan nilai moral dalam kebijakan publik. Dari sisi Pawongan, humas membangun komunikasi partisipatif, memberikan ruang suara bagi publik untuk didengar. Dari sisi Palemahan, humas mendorong kesadaran lingkungan, menjadikan isu keberlanjutan sebagai bagian dari agenda komunikasi strategis.

Dengan kerangka ini, humas pemerintah tidak hanya bisa meningkatkan awareness terhadap program pemerintah, tetapi juga membangun kepercayaan (trust) dan rasa memiliki (sense of belonging) di masyarakat.

Pada akhirnya, peran humas pemerintah di era digital tidak boleh berhenti pada sebatas menyampaikan informasi. Publik yang makin kritis menuntut lebih komunikasi yang menyentuh hati, menumbuhkan kepercayaan, dan mendorong aksi kolektif.

Tri Hita Karana memberi inspirasi bahwa komunikasi sejati adalah yang mampu menghadirkan harmoni dengan Tuhan, manusia, dan lingkungan. 

Dengan menjadikan Tri Hita Karana sebagai fondasi, kehumasan pemerintah dapat meningkatkan awareness dan kepercayaan publik terhadap program pembangunan. Humas yang berpijak pada harmoni akan mampu menciptakan komunikasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga transformatif –menghadirkan kebahagiaan kolektif sebagaimana filosofi Tri Hita Karana.

Di tengah derasnya arus informasi, humas pemerintah yang berpijak pada harmoni akan mampu menghadirkan cahaya yang menenangkan keresahan, memperkuat kebersamaan, dan menuntun masyarakat menuju masa depan yang lebih baik. (*)


*) I Gede Alfian Septamiarsa adalah pranata Humas Ahli Muda, Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Jatim.--

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: