Bersua Balige yang Eksotik di Provinsi Sumatra Utara, Hati Tertambat di Tepi Toba

Bersua Balige yang Eksotik di Provinsi Sumatra Utara, Hati Tertambat di Tepi Toba

DANAU TOBA dijepret dari Sunset Beach, Balige, pada 30 Juli 2025.-Windy Effendy untuk Harian Disway-

Aku sangat mengagumi arsitektur rumah Batak. Setiap rumah di desa itu memiliki ciri masing-masing. Ukiran khas Batak Toba yang disebut gorga menghiasi setiap rumah adat dengan motif yang berbeda-beda. 

Gorga mengusung filosofi penuh makna melalui simbol, seperti cicak dengan ekor bercabang dua yang berupa peringatan agar manusia tak celaka. Gorga yang diukir di kayu itu dicat dengan warna hitam, merah, dan putih, warna yang identik dengan Suku Batak. 

Makam yang megah di desa itu juga menarik perhatianku. Makam itu dihiasi patung dan diberi pagar. “Masih keturunan raja,” kata Bapak Rahmat ketika kutanyakan perihal makam tersebut. 

BACA JUGA:Menpar: Pacu Jalur Jadi Ikon Pariwisata Kelas Dunia, Target 1,5 Pengunjung dan Perputaran Ekonomi Rp75 Miliar

BACA JUGA:Bene Dion Rajagukguk Selangkah Lagi Menduniakan Batak

Naik Kapal ke Pondok Berata Dapdap

Perjalanan dengan kapal menuju Pondok Berata Dapdap pada hari terakhir kunjunganku, sungguh heboh. Bukan sekadar heboh saat berfoto di kapal, tapi juga guncangan di kapal karena perjalanan di atas air. 

Tiba di dermaga, kapal kami tak bisa bersandar lama. Kami terpaksa melompat ke darat. Di atas patio berlantai kayu dengan atap kain di depan resor, kami disuguhi kopi dan teh hangat. Nikmat.

Ombak berdentam memukul tepian dermaga yang menjorok ke atas danau, beberapa ekor Red Devil tampak olehku berenang gesit menuju bebatuan. Sayangnya, kami tak punya banyak waktu untuk menikmati keindahan itu. 


MI GOMAK khas Batak mengundang selera dengan aroma dan rasa khas andaliman.-Windy Effendy untuk Harian Disway-

BACA JUGA:Kunjungan Wisata Mancanegara di Jatim Melejit, Desa Jadi Magnet Baru

BACA JUGA:Surabaya Punya Wisata Tematik Baru, Park Shanghai di Pakuwon City Mall

Kejutan Andaliman 

Bagian terbaik dari setiap perjalanan adalah kuliner khasnya. Sejak tiba di Balige, yang kuincar adalah andaliman yang tersohor. Aku penasaran dengan rasa merica Batak itu. 

Ternyata, nyaris di setiap hidangan yang disajikan oleh para mamak-mamak Lumban Gaol, ada terselip andaliman di bumbu mereka. Seperti pada menu ikan arsik yang kusantap pada hari keduaku di sana.

Aku merasakan ada rasa baru yang tak pernah ada dalam memoriku. Ah, ternyata itu andaliman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: