BPBD Jawa Timur Tebar 2,4 Ton Garam Cegah Potensi Cuaca Esktrem

Pesawat Cassena Membawa Ribuan Kilogram Garam Untuk Disemai Dari Langit di Juanda , Senin 15 September 2025-BPBD Jawa Timur -
SURABAYA, HARIAN DISWAY - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk antisipasi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Jawa Timur, Selasa 16 September 2025.
Kegiatan OMC itu berlangsung selama sepekan. Mulai tanggal 12-17 September melibatkan BNPB, BMKG, dan Puspernebal Lanudal Juanda.
"Alhamdulillah, saat ini, kami sudah melakukan OMC sebanyak 3 sorti atau pengiriman,” kata Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda. Kegiatan ini berhasil digagas setelah Gubernur Jawa Timur berkoordinasi dengan Kepala BNPB dan BMKG.
Kegiatan modifikasi cuaca itu melibatkan pesawat Cessna Grand Carava 208B PK-DPI yang terbang di empat wilayah. Yakni Kabupaten Mojokerto, Tuban, Bojonegoro, dan perairan selatan dan timur Banyuwangi.
BACA JUGA:BMKG Sebut Musim Kemarau Belum Dominan Meskipun Sudah Masuk Pertengahan Juli
BACA JUGA:Pacitan Krisis Air, BPBD Jatim Kirim 11 Ribu Liter Bantuan
Saat penerbangan di wilayah langit-langit wilayah itu, pesawat Cessna menaburi langit dengan ribuan kilogram garam atau (NaCl) dari udara. Tercatat sudah ada 2.400 kilogram garam yang disemai dari udara selama penerbangan 6 jam 5 menit.
Nurrahmad mengatakan, kegiatan OMC bertujuan untuk mengurangi potensi bencana. Akibat cuaca ekstrem yang menyelimputi beberapa wilayah Jawa Timur selama sepekan ini berdasarkan prakiraan BMKG.
Sebelumnya, BMKG Juanda telah merilis prakiraan cuaca ekstrem di Jawa Timur yang terjadi pada 10 hingga 17 September. Dikabarkan pula berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi. Seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, hingga angin kencang.
BMKG menjelaskan, potensi cuaca ekstrem itu terjadi di 22 wilayah. Di antaranya Bondowoso, Jember, Jombang, Kediri, Batu, Malang, Lumajang, Madiun, Mojokerto, Nganjuk, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Magetan, Ngawi, Ponorogo, Malang, Pacitan, Bojonegoro, Tuban, Banyuwangi, dan Trenggalek.
BMKG Juanda menjelaskan, cuaca ekstrim di Jawa Timur dipicu oleh gangguan gelombang atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, serta gangguan atmosfer low frequency. Ditambah suhu muka air laut yang masih hangat menciptakan pertumbuhan awan-awan konvektif yang memunculkan hujan sedang hingga lebat. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: